Jakarta (Pendis)--Kementerian Agama melalui Direktorat Pesantren pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kembali mengadakan ujian akhir berstandar nasional atau Imtihan Wathani (IW) pada akhir Januari mendatang.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyukseskan penyelenggaraan ujian akhir ini, salah satunya melalui simulasi Computer Based Test (CBT) yang menjadi basis utama pada ujian akhir nanti. Simulasi ini akan dilaksanakan pada 21-22 Januari 2025.
Direktur Pesantren Basnang Said mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk antisipasi kendala teknis maupun non-teknis yang mungkin akan terjadi.
"Kami melakukan simulasi ini untuk menguji kehandalan aplikasi CBT yang digunakan. Hal ini bertujuan agar kita dapat secepatnya memitigasi kemungkinan adanya permasalahan pada hari tes," ujar Basnang, (tanggal bisa diseusaikan).
Imtihan Wathani memasuki tahun ke 8. Pertama kali Imtihan Wathani diselenggarakan pada tahun 2018 yang saat itu hanya diikuti oleh 827 santri tingkat Ulya dengan dari 14 lembaga satuan PDF tingkat Ulya. Pada tahun ini, Imtihan Wathani akan diikuti sebanyak 11.077 santri terdiri dari 6.639 santri PDF Wustha dan 4.438 santri PDF Ulya, yang akan dilaksanakan pada tanggal 28–30 Januari 2025 untuk jenjang Ulya, sedangkan untuk jenjang wustha pada tanggal 31 Januari–2 Februari 2025.
"Jika dibandingkan dengan pelaksanaan IW tahun 2024, terdapat kenaikan jumlah peserta sebanyak 2.819 santri," sambungnya.
Pelaksanaan ujian akhir ini secara penuh melalui skema CBT. Pelaksanaan dengan skema CBT secara penuh ini diharapkan tidak ada kendala teknis yang sama dengan tahun lalu. Mitigasi kendala pun diharapkan dapat disampaikan para operator selama simulasi dilakukan. Hal inilah yang menjadi fokus utama pada kegiatan simulasi yang berlangsung selama dua hari.
Kepala Subdirektorat Pendidikan Mu'adalah dan Pendidikan Diniyah Formal (PM-PDF) Endi Suhendi menerangkan, keterlibatan para operator dalam kegiatan ini sangat menentukan keberhasilan ujian akhir tahun ajaran 1445/1446 H. Ia mendorong bahwa digitalisasi pada lingkungan PDF harus mulai menjadi kebiasaan yang sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Ujian ini diikuti oleh 138 PDF seluruh Indonesia dari 16 Provinsi. Kami memastikan supaya pelaksanan IW ini lancar dan sesuai ekspektasi kita semua."tandasnya.
Tags:
Pesantren,ImtihanBagikan: