Bogor (Pendis) --- Era digital merujuk pada periode waktu di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama internet, telah mempengaruhi secara signifikan cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain. Era ini dimulai sekitar akhir abad ke-20 dan terus berkembang hingga saat ini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dijawab dengan melakukan inovasi tiada henti. Itulah mengapa Gusmen memberikan arahan tentang transformasi digital sehingga akan memberikan kemudahan dalam layanan maupun dalam melaksanakan pembelajaran yang kontekstual pada pendidikan keagamaan.
Demikian diungkapkan Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Waryono dalam pembukaan kegiatan Penguatan ICT (Information and Communication Technology) Tenaga Pendidik MDT di Bogor (21/02).
Waryono menegaskan penguatan ICT pada MDT penting meskipun MDT sebagai satuan pendidikan non formal tetapi harus dikelola secara professional sehingga penguatan ICT pada tenaga pendidikan MDT menjadi relevan.
Guru Besar UIN Yogyakarta berpesan kepada para ustadz dan ustadzah agar dalam pembelajaran dibarengi pembekalan etika komunikasi digital bagi santri MDT. “Manakala di luar madrasah, ketika anak-anak menggunakan komunikasi di media sosial sejak awal harus dibentengi dengan etika agar anak-anak kita tidak kehilangan jati dirinya terutama jati diri sebagai anak madrasah, jati diri sebagai anak madrasah jangan sampai tergerus dengan budaya-budaya yang tidak relevan meskipun itu atas nama modernisasi” tutur pria kelahiran Cirebon.
Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Waryono mengingatkan kepada para ustadz dan ustadzah sebagai peserta kegiatan agar menjadi focal point atau semacam juru bicara PMDT di lingkungannya masing-masing. “Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa orang yang hadir hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak hadir, jadi kita itu harus berbagi ilmu yang bapak-ibu peroleh dalam kegiatan ini”pungkas Waryono.
Kasubdit PMDT Siti Sakdiyah dalam laporannya menyampaikan bahwa latar belakang kegiatan ini adalah adanya perubahan ke arah digital ini bukan hanya sekedar di pengelolaan tata kelola diniyahnya saja tetapi juga penguatan dalam inovasi pembelajaran berbasis media digital karena anak-anak sudah pegangannya gawai tentunya gurunya juga harus bisa membuat media pembelajaran yang menarik sehingga anak-anak bisa tertarik untuk belajar.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai 21 s.d 23 Februari 2024 yang melibatkan peserta yang merupakan tenaga pendidik perwakilan lembaga MDT wilayah Cianjur, dan Bogor, FKDT, unsur Kankemenag Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur serta unsur dari Dit. PD-Pontren Ditjen Pendidikan Islam. Terjadwalkan hadir sejumlah narasumber yaitu Akrom Abdullah dan Tim EMIS Ditjen Pendidikan Islam (Tata Kelola Data Lembaga Pendidikan Keagamaan Dalam Tansformasi Digital), Agung Laksono (Materi tentang Desain Model dan materi pembelajaran berbasis ICT), Tyas Gusti Harta (Materi & Praktek tentang Teknik Pembuatan Model Pembelajaran melalui Multimedia).[Khan]
Bagikan: