Jakarta (Pendis) - Acara Mu'tamad yang berlangsung di Hotel Sunlake berjalan dengan lancar bisa dilihat dari makalah-makalah yang di munculkan santri sangat luar biasa dan tidak kalah dengan orang yang berpotensi. Potensi para santri dan ilmuwan sangat luar biasa.
Metodologi modern dengan riset yang luar biasa ternyata banyak terungkap dan terekspos data pesantren yang sangat unik, maka ini lah khazanah kekayaan Indonesia khususnya pesantren yang diluapkan para santri.
Muhamad Sofi Mubarok, Ketua Tim Akademik MU'TAMAD yang sekaligus diamini Pak Nawawi, panelis mutamad 2022 mengatakan, sejak dibuka tanggal 10 sd 30 September 2022, Call for Paper Mu'tamad telah menghasilkan 547 artikel yang diterima oleh tim akademik.
"Berdasarkan kriteria yang ditetapkan tim penyeleksi naskah yang terdiri dari peneliti BRIN, akademisi dan tokoh Pesantren, terpilih sebanyak 87 artikel terbaik. Ini merupakan suatu kemajuan yang besar bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam melakukan riset", terang Sofi.
"Selama ini pesantren selalu dianggap lemah dalam melakukan riset, maka dari itu santri harus lebih terdepan dalam melakukan penelitian, karena santri banyak menguasai berbagai bidang ilmu. Seperti, Ushul Fiqih, Ilmu Tasawuf, dll," tambahnya.
Banyak Kyai-kyai yang memiliki tulisan unik bahkan ada yang berkaitan dengan mantra dan kemarin sempat digunakan sebagai obat dalam pencegahan covid-19.
Acara Mu'tamad yang diselenggarakan di Hotel Sunlake, Jakarta dihadiri oleh 87 santri dari berbagai pesantren di Indonesia yang sudah melewati beberapa tahapan seleksi terlebih dahulu.
"Kemajuan yg sangat luar biasa ini kedepannya perlu dikembangkan untuk lebih baik lagi, dan bagi para santri agar diperkuat khasanah metodologi penelitiannya dan juga ilmu-ilmu sosial, karena takhrijul fiqih yg melibatkan hukum dan semacamnya itu sudah cukup kuat," tandas Acep Joni, panelis yang berasal dari Tasikmalaya.
Bagikan: