Semarang (Pendis) - Dalam memperingati Hari Santri 2017, Kementerian Agama menyiapkan berbagai kegiatan yang pelaksanaannya tersebar di berbagai daerah. Dengan mengambil tema "Wajah Pesantren Wajah Indonesia" kegiatan Hari Santri 2017 ini digelar.
Di antara kegiatan yang diselenggarakan adalah Lomba Komik dan Kartun Strip digelar dengan memperebutkan total hadiah 200 juta rupiah. Lomba ini terbuka untuk umum dan batas akhir penerimaan karya oleh panitia tanggal 20 Oktober 2017. Lomba dengan dewan juri KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dkk. ini mengambil tema "Indonesia Rumah Kita".
Ada juga pembacaan puisi oleh puluhan Kiai dan Nyai dengan tema, "Ketika Kiai-Nyai Berpuisi: Pesantren Tanpa Tanda Titik" yang rencananya digelar di Grha Bahkti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017. 800 undangan akan disebar di dalam acara ini.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, masih banyak kegiatan lain dalam menyambut Hari Santri 2017. Sedangkan untuk malam puncak Hari Santri 2017 akan diselenggarakan Apel Kebangsaan dan Shalawat Akbar Santri Indonesia di Alun Alun Simpang Lima Semarang. Sebanyak 25.000 santri, kiai, habaib, ulama, ustadz, dan jamaah umum akan menghadiri acara tersebut. Rencananya, Menteri Agama RI akan memberikan renungan Hari Santri 2017 di akhir acara.
Untuk menyiapkan kegiatan Apel Kebangsaan dan Shalawat Akbar Santri Indonesia di Semarang itu, Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan teknis acara. Selain Walikota Semarang, PWNU Jateng tak luput dari lembaga yang perlu diajak untuk berkoordinasi. Koordinasi itu dilaksanakan Kamis (07/09). Bertempat di Gedung PWNU Jateng, Drs. KH. Abu Hapsin Umar, MA, Ph.D (Ketua Tanfidziah PWNU Jateng) didampingi oleh Dr. KH. Mohammad Arja Imroni, M.Ag (Sekretaris) menyambut kunjungan Kemenag. Hasil dari kunjungan tersebut, PWNU Jateng sangat mendukung penyelenggaraan Malam Puncak Hari Santri 2017 yang akan diselenggarakan di Semarang.
Drs. KH. Abu Hapsin Umar, MA, Ph.D mengatakan, "Kami sangat mendukung acara tersebut. Pesantren bersama sama dengan lembaga lain perlu mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kebangsaan guna pemberdayaan dan penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara. Event Hari Santri melalui Apel Kebangsaan dan Shalawat Akbar Santri Indonesia merupakan salah satu media yang tepat untuk penyemaian gagasan tersebut," ujar Alumnus University of California Los Angeles itu.
"Insya Allah, santri seluruh pesantren dan santri lembaga pendidikan Islam khususnya daerah Semarang dan sekitarnya, siap meramaikan acara tersebut, apalagi ini adalah Hari Santri, harinya mereka," lanjutnya.
Kasubbag TU Direktorat PD-Pontren Abdul Rouf menambahkan bahwa "Tema Hari Santri 2017 ini adalah Wajah Pesantren Wajah Indonesia semoga bisa meneguhkan khittah Santri-Pesantren agar tetap berkomitmen terhadap misi perjuangan para pendahulunya untuk Indonesia. Selain itu, Santri-Pesantren bisa terus menjadi inspirator masyarakat dalam meneguhkan komitmen dalam menegakkan integritas keIslaman dan keIndonesiaan," ujar alumnus UIN Walisongo Semarang itu. (Fahmi Arif/dod)
Bagikan: