Tangerang (Pendis) - Kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian PAI SMP di Banten melibatkan IN (Instruktur Nasional) PAI SMP seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini, Dirjen Pendis, Kamarudin Amin (16/3/2016) menjelaskan bahwa Indonesia saat ini banyak menghadapi tantangan. Di sela-sela maraknya fenomena globalisasi, pendidikan Islam menjadi salah satu tantangan. Termasuk pendidikan Islam dalam menghadapi radikalisme agama. Dalam kaitan ini, lembaga pendidikan memiliki posisi strategis untuk mengantisipasi gerakan tersebut.
Guru PAI merupakan personal yang amanahi oleh bangsa untuk menghadapi isu global dan radikalisme. Terkait hal ini, Dirjen Pendis, menyebutkan tantangannya adalah mengajarkan agama Islam yang moderat, toleran, dan memahami pluralitas. Islam rahmatan lil alamin yang diusung dalam PAI di sekolah.
Dirjen Pendis mendorong seluruh IN PAI SMP untuk memikirkan kembali apa sebenarnya tujuan PAI itu? Pikiran ini penting untuk selalu diingat dalam tugas seorang GPAI. Perkembangan model, metode, dan strategi pembelajaran yang pesat dan bervariasi, jangan sampai melupakan misi utama PAI ini, tegasnya. GPAI harus menyadari kembali target pembelajaran PAI.
Target yang dimaksud oleh Dirjen salah satunya adalah siswa dapat menjalankan ibadah dengan baik dan dapat membaca al-Quran dengan baik. Target ini seharusnya dapat mendorong siswa memiliki kesadaran agama yang tinggi. Siswa dapat shalat dengan baik dengan dorongan sendiri tanpa disuruh, ini harapannya.
Agama yang diajarkan oleh guru tidak hanya berbasis kognitif. Guru PAI harus mampu membelajarkan siswa dengan metode atraktif. Sehingga siswa menjadi tertarik pada PAI dan guru PAI menjadi idaman.
(Rudi AS/ra)
Bagikan: