Bogor (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menargetkan 4 (empat) buku teks PAI selesai tahun 2019. Empat buku tersebut terdiri dari 2 (dua) buku teks utama dan teks pendukung PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) untuk jenjang akademik dan 2 (dua) buku teks utama dan teks pendukung PAI pada PTU untuk jenjang vokasi.
Untuk mempercepat dan mensinkronkan tema-tema bahasan dalam buku tersebut dan menyelaraskan buku teks utama sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah agama Islam, penulis dihadirkan. Penulis dihadirkan dalam kegiatan Workshop Penyusunan Sumber Belajar PAI pada PTU di Bogor 17 s.d. 19 Oktober 2019.
Direktorat PAI menerima usulan penulisan buku ajar PAI dari para dosen PAI pada PTU. Sejak diumumkan awal bulan Agustus hingga hari pelaksanaan sidang penilaian dan review buku teks buku PAI tersebut, jumlah usulan sudah mencapai 20 judul buku. "Jumlah ini sudah cukup banyak untuk jenis usulan buku teks, namun dalam rapat dan sidang penilaian, buku yang dinyatakan lolos dan layak ditindaklanjuti hanya sebanyak 10 judul," ujar Kasubdit PAI pada PTU Nurul Huda di Bogor, Sabtu (19/10).
Nurul Huda, mendorong agar para penulis mengolah bahan yang ada untuk menjadi buku utuh yang terdiri dari teks utama dan teks pendukung PAI. Menurutnya, masing-masing buku yang diusulkan memiliki kelebihan meski tidak seratus persen baik. "Draft tulisan yang diusulkan tersebut menjadi bahan utama dalam menyusun empat buku teks tersebut," kata Nurul Huda, yang juga menjadi leading sector penyusunan buku PAI pada PTU.
Dalam forum pertemuan para penulis tersebut, Direktur PAI, Rohmat Mulyana berpesan agar dalam penulisan buku Pendidikan agama Islam ini untuk memasukkan moderasi beragama. Selain itu, Rohmat berharap agar produk buku yang akan ditulis ini lebih baik dengan buku-buku yang telah beredar selama ini. "Harapan tersebut bukan tanpa alasan. Pelibatan para dosen PAI lintas perguruan tinggi dan lintas pulau akan menjadikan buku ini akan memiliki banyak kelebihan," ujar Rohmat .
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safei, menyatakan bahwa membuat karya baru setidaknya memenuhi 3 (tiga) kriteria; lebih baik, lebih menarik dan memiliki perbedaan (distingtif). Pesan-pesan tersebut menjadi acuan dalam penyusunan dan penulisan tersebut.
Tahapan-tahapan hingga terbitnya buku teks PAI tersebut menurut, Kasi Bina Akademik PAI pada PTU, Anis Masykhur, diawali dengan pengumpulan naskah, perumusan dan penyusunan tema-tema bahasan, penyelarasan dan editing, proofing, dan terakhir desain dan lay out. "Kami targetkan, akhir tahun ini dummy buku teks utama dan buku teks pendukung PAI pada PTU dapat diselesaikan," ujarnya. (n15/ M Yani)
Bagikan: