Medan (Pendis) - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Program Pengembangan Guru Master PAI SMA/SMK Tahun 2023. Program ini menjadi sarana penguatan kompetensi guru pendidikan agama Islam sekaligus menjadi ajang pembekalan bagi pelatih propinsi seluruh Indonesia yang mampu mengembangkan diri dan karir secara berjenjang mulai dari level kabupaten/ kota ke tingkat propinsi dan tingkat nasional.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Amrullah mengungkapkan alasan diambilnya Propinsi Sumatera Utara sebagai basis lokasi kegiatan adalah sentuhan langsung guru-guru pendidikan agama Islam di luar Pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan agar terjadi pemerataan pembangunan profil guru-guru pendidikan agama Islam di seluruh Indonesia.
Ia menginstruksikan kepada jajarannya agar ada perluasan kegiatan di seluruh Indonesia dan melibatkan lebih banyak guru-guru PAI baru yang belum tersentuh program dan kegiatan Kemenag.
"Perlu adanya perluasan informasi dengan orang baru dan rencana besar dari Direktorat PAI melalui berbagai program seperti PPKB dan Program Guru Master," ujar Amrullah di Medan pada Selasa (25/07/2023) malam.
Amrullah menegaskan visi besar progam ini adalah agar bagaimana guru-guru pendidikan agama Islam merata kuantitas dan kualitasnya dalam semua enam kompetensi. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru yang telah menjadi peserta Pemetaan Kompetensi (PK) Online terakhir sehingga tergambar peta kekuatan kompetensi guru pendidikan agama Islam secara nasional.
"Hasil penilaian PK Online ditemukan titik-titik kompetensi yang mesti diperbaik di setiap jenjang pendidikan dan dua kompetensi dasar terhadap sekitar 212 ribu GPAI, " paparnya.
Setiap jenis kompetensi dan levelnya, kata Amrullah, bisa berbeda antara tiap guru PAI di tiap jenjang. Selain aspek kualitas, aspek kuantitas yang terdistribusi secara merata antara tiap kabupaten/ kota juga menjadi perhatian serius.
"Evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas guru PAI mesti ada diiringi proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan skill secara berkesinambungan," tambahnya.
Sebagai informasi pengertian master adalah orang yang mumpuni, orang yang memiliki keahlian lebih daripada orang lainnya. "Maka Bapak Ibu akan diajak ke arah sana, orang yang akan memimpin, minimal guru master di sekolahnya masing-masing. Guru master adalah guru yang bisa membuat cetakan-cetakan atau kopian-kopian baru Bapak Ibu sekalian," tutur Amrullah.
Di penutup arahannya, Amrullah mengutip Gede Prama, penulis dan motivator, bahwa apabila masih ada yang bisa membuat anda bahagia dan menderita itu artinya saklar kehidupan masih dipegang oleh orang lain, namun sejatinya seorang master memegang saklarnya sendiri. Terakhir, kerjakan hal yang betul selama setahun maka akan terbiasa, dua tahun anda akan menjadi ahli, tiga tahun anda menjadi pakar, dan selama lima tahun anda akan menjadi master.
"Guru Master diharapkan menjadi agen perubahan kualitas dan kuantitas guru pendidikan agama Islam secara merata di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Kabid PAKIS Kanwil Kementerian Agama Propinsi Sumatera Utara, Muksin Batubara mengaku memahami betul akan kebutuhan guru-guru pendidikan agama Islam meningkat kompetensi pedagogik dan profesionalismenya dari masa ke masa.
"Kami berharap agar guru-guru pendidikan agama Islam tidak lagi menjadi nomor dua atau tiga melainkan mampu menjadi urutan pertama guna menjadi contoh teladan di tengah masyarakat dan sekolah," harapnya.
Muksin juga menyampaikan harapannya agar guru-guru pendidikan agama Islam senantias ditingkatkan pengetahuan dan skillnya sehingga mendorong kemajuan prestasi pendidikan agama Islam di daerah-daerah secara berkala setiap tahuannya, bahkan mungkin mampu berkiprah secara nasional.
"Aspek yang terasa minim berupa pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif kami ingin bisa dikembangkan dan dilanjutkan bagi guru PAI di daerah," ungkapnya.
Program Pengembangan Guru Master PAI SMA/SMK tahun 2023 diikuti oleh sekitar 40 guru-guru agama Islam yang berstatus sebagai pelatih propinsi dan juga beberapa pengawas terpilih. Narasumber yang dihadirkan antara lain M. Riza Perdana Kusuma (Professional Practitioner Speaker), Mustahdi (Tim Pengembang PPKB), Sudarjat (Tim Pengembang PPKB), dan Ahmad Taufik (Pelatih Nasional PPKB). Giat ini dilaksanakan di Medan pada 25-27 Juli 2023.
(Piki/Syam)
Bagikan: