Bogor (Pendis) – Kementerian Agama akan memotivasi para guru dan Pengawas PAI di sekolah golongan IVa agar lebih kreatif dan produktif sehingga memudahkan dalam kenaikan. Saat ini ada lebih dari 3000 orang guru dan Pengawas PAI di sekolah yang sudah golongan IVa dan bisa naik ke golongan IVb.
Demikian disampaikan oleh Kasubdit PAI SMP/SMPLB Agus Sholeh, saat membuka kegiatan Penyelaraan Penilaian Angka Kredit bagi guru dan Pengawas PAI di Bogor, Rabu, 10 Maret 2021.
“Saat ini banyak guru dan pengawas PAI yang sudah golongan IVa tapi tidak segera naik pangkat ke IVb. Kami ingin agar guru-guru dan pengawas PAI yang jumlah sekitar 3000an ini dapat naik pangkat tidak mengalami kendala dalam mengajukan usulan kenaikan pangkat. Inilah saatnya kami akan menyemangati mereka dengan melakukan pembinaan dan pendampingan”, ujarnya
Ia menyatakan bahwa banyak guru dan pengawas PAI yang ingin naik pangkat dari IVa ke IVb namun menghadapi berbagai kendala.
“Ada guru yang sudah 14 tahun tidak naik pangkat. Alasannya karena tidak tahu harus kemana mengajukan usulan kenaikan pangkat, apakah ke Kemenag atau ke Dinas Pendidikan”, kata Agus.
Menurut Agus Sholeh, kegiatan yang dilaksanakan oleh Subdit SMP/SMPLB ini dilakukan untuk menyamakan persepi dan penyegaran terkait dengan berbagai regulasi yang berkembang saat ini.
“Kita perlu menyamakan persepsi sejalan dengan perkembangan zaman agar Biro Kepegawaian, Direktroat PAI dan Tim Penilai mempunyai persepsi yang sama sehingga dapat melayani usulan kenaikan pangkat ini dengan sebaik-baiknya”, ujar Agus di hadapan peserta yang berasal dari Biro Kepegawaian, Tim Penilai Angka Kredit, utusan dari Direktorat Pendidikan Agama Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha dan utusan dari Subdit di lingkungan Direktorat PAI.
Penyataan Agus Sholeh tersebut didukung oleh Kabag Mutasi Pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Suja’i. Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk mendorong agar para GPAI dan PPAI golongan IVa ini bisa naik pangkat menjadi IVb tanpa harus menunggu empat tahun.
“Kita yakin banyak guru dan pengawas PAI yang aktif dan produktif sehingga mereka bisa naik pangkat tanpa harus menunggu empat tahun", katanya.
Ia menyatakan bahwa dengan adanya program pembinaan dan pendampingan yang akan dilakukan oleh Direkroat PAI ini akan menyemangati guru dan pengawas untuk mengurus kenaikan pangkatnya.
“Kita sangat bangga kalau banyak guru dan Pengawas PAI banyak yang IVb. karena mereka itu akan membawa nama baik Kementerian Agama yang bertanggung jawab dalam bidang agama”, ujar Suja’i.
Pada kesempatan yang sama Dr. Hindun Anwar, salah seorang anggota Tim Penilai mengatakan bahwa saat ini tidak mudah bagi para guru dan Pengawas untuk tetap produktif di tengah situasi pandemic ini. Proses pembelajaran tidak dilakukan di sekolah, tapi di rumah masing-masing. Itupun dengan online system.
“Sebagai salah seorang anggota tim penilai saya juga sedih kalau ada guru atau pengawas PAI yang tidak lulus karena kurang memenuhi syarat. Padahal mereka sudah kerja keras untuk memenuhi segala persyaratan”, ungkap Hindun yang pernah menjadi Pengawas PAI di sekolah.
Karena itu menurutnya, Kementerian Agama perlu membuat panduan bagi guru dan pengawas terkait dengan situasi pandemic ini agar mereka tetap akti dan kreatif.
“Direktorat PAI perlu membuat petunjuk teknis bagaimana penulisan karya tulis ilmiah di masa pandemic ini yang dapat diterima untuk kenaikan pangkat. Ini terutama terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru PAI dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) bagi Pengawas Sekolah, yang saat ini sekolah sedang offline”, ujar Hindun. (AS/San/Hik)
Bagikan: