Jakarta (Pendis) - Untuk memperkuat pengembangan Pendidikan Agama Islam (PAI) di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam melaksanakan program Bina Kawasan. Bina Kawasan merupakan program pengiriman guru-guru PAI ke daerah-daerah yang masuk kategori 3T. Program ini sudah dimulai tahun lalu dengan pengiriman 50 guru PAI di berbagai daerah. Imam Syafe`i dalam Rakornas Pendidikan Islam mengatakan bahwa program ini mendapatkan respon yang bagus dari sekolah tujuan dan masyarakat. Selain mengajar, guru-guru yang dikirim juga banyak membantu pengembangan sekolah dan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Imam Syafe`i menjelaskan bahwa guru yang dikirim mesti memiliki kualifikasi tertentu agar lebih maksimal. Beberapa syarat yang diutamakan bagi guru yag dikirim antara lain: belum menikah, alumni PTKI berbasis pesantren dan pernah aktif di resimen mahasiswa (menwa).
Guru yang memiliki kemampuan keagamaan yang baik diharapkan dapat memanfaatkan ilmu di daerah tujuan. Selain itu, mereka juga diharapkan ikut mengupayakan peningkatan rasa nasionalisme dan kebangsaan. Sehingga kehadiran guru-guru PAI di daerah 3T memiliki nilai lebih bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Guru-guru yang dikirim nantinya mengajar selama satu tahun di sekolah tujuan. Lebih baik lagi jika nantinya dari mereka ada yang tinggal menetap di daerah tersebut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengapresiasi terobosan ini sebagai langkah strategis untuk pemerataan pendidikan. Daerah-daerah yang selama ini kurang mendapatkan akses pendidikan karena terkendala jarak dapat memperoleh manfaat dari program Bina Kawasan ini.
Pada tahun ini, program ini akan dilanjutkan kembali dengan jumlah yang lebih banyak dan jangkauan yang lebih luas. "Bina Kawasan perlu diperkuat dan diperbanyak karena mendapatkan respon dan dampak yang bagus," jelas Imam Syafe`i. Kemenag akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaananya bisa lebih maksimal dan tepat sasaran.
Saat ini, jumlah guru PAI di Indonesia kurang dari jumlah yang dibutuhkan. Di beberapa daerah guru PAI terpaksa diisi oleh guru yang tidak sesuai kompetensinya. Padahal peran guru PAI di sekolah memiliki peran yang penting terkait pemahaman agama dan akhlak/karakter siswa. Program Bina Kawasan selain untuk meningkatkan kualitas PAI diharapkan membatu mengisi kekosongan guru di daerah-daerah 3T tersebut. (anas/dod)
Bagikan: