Medan (Pendis) - Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) adalah pelaku utama pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah umum seluruh Indonesia, melalui tangan merekalah lahir generasi penerus bangsa yang mampu menjalankan agama Islam dengan baik hingga akhir hayatnya.
Hal demikian disampaikan Kasubdit PAI pada SMA/SMALB/SMK, M. Adib Abdushomad pada kegiatan Pengembangan Program Guru Master PAI SMA/SMK Tahun 2023 yang diselenggarakan di Kota Medan pada 25-27 Juli 2023.
Adib menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya Sub Direktorat PAI pada SMA/SMALB/SMK untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru-guru pendidikan agama Islam yang berstatus pelatih propinsi terpilih. Tujuannya, agar menjadi guru master sehingga mampu menyebarluaskan kelebihan atau distingsi yang dimiliki kepada guru-guru pendidikan agama Islam di daerahnya masing-masing.
Ia juga menyampaikan peran GPAI yang mampu menjadi teladan dan percaya diri dalam menebarkan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki kepada guru-guru lainnya, utamanya GPAI yang berstatus sebagai pelatih nasional, pelatih propinsi, dan pelatih daerah.
"Sebanyak sekitar 270 ribu guru pendidikan agama Islam harus menjadi versi terbaik diri mereka sendiri agar lebih bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya," ujar Adib di Medan, Selasa (27/07/2023).
"Kami menilai perlu adanya kegiatan ini sebagai sumber motivasi GPAI terpilih lebih semangat dan percaya diri mendorong penyebarluasan ilmu pengetahuan, skill, dan kompetensinya. Guru Pendidikan Agama Islam should be the best version of themselves, yang menjadi teladan dan menginspirasi guru lainnya," tambah Adib.
Selain itu, Kasubdit lulusan doktoral Flinders University Australia ini menjelaskan dengan semakin ter-upgradenya citra diri dan kekuatan enam kompetensi guru pendidikan agama Islam maka akan semakin kuat dalam mempersiapkan siswa-siswi di sekolah umum dan muaranya terjadi integrasi antara keilmuan agama dan keilmuan umum.
"Personal branding penting sebagai modal penggerak GPAI bagi civitas akademika lainnya," tegasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa siswa-siswi jenjang SMA/SMALB dan SMK merupakan sumber input sumber daya manusia yang akan mengisi formasi di level mahasiswa nantinya baik di jenjang pendidikan tinggi perguruan tinggi umum atau perguruan tinggi keagamaan Islam.
Selain itu, Adib menyampaikan bahwa Pengembangan Program Pengembangan Guru Master PAI SMA/SMK Tahun 2023 ini semakin mengasah kemampuan guru pendidikan agama Islam yang nilainya masih mendekati guru mata pelajaran lainnya dalam skema Uji Kompetensi Guru (UKG) yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek.
Pada akhirnya, ketika guru-guru pendidikan agama Islam meningkat kompetensinya dalam aspek kualitas dan kuantitas jumlah guru yang terberdayakan maka Direktorat Pendidikan Agama Islam berencana akan memberikan apresiasi lebih di tahun mendatang kepada guru-guru pendidikan agama Islam yang berprestasi dan mampu lebih berkontribusi terhadap lingkungannya dimanapun berada,
"Pada 2024 nanti, akan ada program PAI Teacher Awards kepada GPAI master yang akan menjadi awal institusional branding untuk sekolah-sekolah agar lebih berprestasi pula," pungkasnya.
(Piki/Syam)
Bagikan: