Belitung (Pendis) - Menteri Agama RI (Menag), Lukman Hakim Saefuddin terkesima dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para siswa yang tergabung dalam Rohis pada acara "Rohis NGOPI Bareng Menteri Agama" di Tanjung Pandan Belitung, Senin (05/11).
Ada peserta yang menanyakan bagaimana generasi muda menangkal isu radikalisme dan hoaks, bagaimana Rohis bisa ikut mengulang kejayaan Islam masa lalu dan bagaimana pula Rohis ikut berperan serta dalam menjaga NKRI.
Terkait hoaks, Menag mengajak generasi muda mencontoh tradisi para periwayat hadits setelah Rasulullah SAW wafat. Mereka menggunakan 2 kaidah pendekatan yaitu memeriksa konten dan memeriksa sumber riwayat. Jika benar tidak ada unsur kebohongan baru hadits tersebut disebarkan.
"Dakwah Islam itu menebarkan kebaikan. Membicarakan keburukan orang saja meski benar itu berdosa karena disebut ghibah. Apalagi membicarakan keburukan yang ternyata salah atau fitnah. Islam ditebarkan dengan kasih sayang dan cinta," ujar Menag.
Rohis juga bisa ikut mendukung dan mempersatukan NKRI. Indonesia adalah berkah dari Allah SWT. Indonesia dikenal sebagai bangsa agamis yang tidak bisa terpisahkan dari nilai-nilai Islam.
Jadi menjaga NKRI pada hakikatnya menjadi warga negara yang baik, menjadi umat beragama yag baik. Beragama dan bernegara dalam konteks Indonesia sesuatu yang tidak bisa dipisahkan artinya melekat jadi satu. "Jika taat menjalani agama berarti secara tidak langsung tengah menjadi warga negara atau bernegara yang baik," ujar Menag.
Peserta acara Ngopi adalah oerwakilan dari peserta Perkemahan Rohis Nasional III. Perkemahan Rohis III tahun 2018 diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agma Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Bumi Perkemahan Juru Seberang Belitung, 5 s/d 10 November 2018. Acara ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung. (wikan/dod)
Bagikan: