Bekasi (Pendis), Direktur Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI, Amrullah menyampaikan generasi muda termasuk mahasiswa Islam pada Perguruan Tinggi Umum memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.
Hal ini disampaikan di hadapan 40 Mahasiswa Islam pada Perguruan Tinggi Umum dalam kegiatan Penguatan Wawasan islam Rahmatan Lil’alamin dan Multikultural Mahasiswa Islam pada Perguruan Tinggi Umum tahun 2021 di Bekasi.
Lebih lanjut Amrullah menuturkan di era globalisasi informasi mahasiswa harus memiliki kemampuan menyaring informasi dengan baik. Salah satu tantangan di media sosial saat ini lanjut Amrullah beredarnya narasi yang mencoba membenturkan keislaman dan kebangsaan, “Dengan realitas ini, mahasiswa Islam pada PTU harus memiliki wawasan keislaman yang baik dan juga rasa kebangsaan yang kokoh,” jelasnya di Bekasi Kamis, (18/11)
Terkait kebangsaan, Amrullah mengingatkan perjuangan pendiri bangsa yang telah menjadikan keragaman sebagai modal dasar dalam menyemai persatuan dan kesatuan bangsa, “Tugas kita sebagai penerus untuk melanjutkan warisan persatuan yang sudah dirintis founding father bangsa ini,” jelas pria yang mengawali karir sebagai guru Madrasah ini.
Sabagai upaya menjaga keragaman, Amrullah berharap mahasiswa dapat menyebarkan nilai Islam Rahmatan lil’alamin dengan pengamalan sikap moderat dan toleran tidak hanya bagi dirinya akan tetapi juga kepada lingkungan sekitar, “Mudah-mudahan seluruh peserta bisa menyebarkan nuansa moderasi beragama tidak hanya di lingkungan kampus tetapi bisa menularkan ke masyarakat secara lebih luas,” pungkasnya.
Kasubdit PAI pada PTU, M. Munir menambahkan implementasi Moderasi Beragama pada Perguruan Tinggi Umum harus dilaksanakan secara komprehensif termasuk bersinergi dengan dosen PAI dan mahasiswa Islam, “Oleh karena itu, kita upayakan output dari kegiatan ini adalah terbentuknya agen atau duta moderasi beragama dari mahasiswa Islam di PTU sebagai garda terdepan dalam penyemaian Islam Rahmatanl il’alamin,” terangnya.
Munir mengingatkan kembali temuan sejumlah penelitian terkait adanya potensi intoleransi dan radikalisme di kalangan generasi muda khususnya mahasiswa, “Berarti ada yang salah jika banyak kasus radikalisme manjangkau anak muda kampus. Oleh karena itu, ini harus direspon dengan program yang tepat termasuk juga penyiapan langkah-langkah preventif dengan pengarusutamaan nilai Islam Rahmatan lil'alamin, ” terang Mantan Kabag OKH Ditjen Pendis ini.
Sementara itu, Kasi Bina Keagamaan Mahasiswa, Adimin Diens menyampaikan kegiatan Penguatan diikuti oleh 42 mahasiswa islam dari 20 PTU dan 18 dosen PAI sebagai pendamping mahasiswa.
Turut hadir sebagai narasumber dan fasilitator, Guru Besar Universitas Negeri Surabaya, Turham Yani, Kasubdit Lingkup Pendidikan, Direktorat Bela Negara, Kemenhan RI, Kolonel Rachmat Djunaedi, Direktur Pengkajian Materi BPIP, M. Shabri dan Motivator/Tokoh Muda Muslim, Nanang Qosim Yusuf, “Selain penyampaian materi, kegiatan juga diisi dengan diskusi terkait praktik moderasi dan problematika kegiatan keagamaan mahasiswa di PTU sehingga bisa menjadi bahan perbaikan ke depan,” tutup pria kelahiran Sangihe.
Tags:
paiBagikan: