Jakarta (Pendis) – Kementerian Agama akan menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Pelatih Daerah Program Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam pada 19–28 Desember 2022 secara daring. Sebanyak 3.562 Guru Pendidikan Agama Islam dari seluruh penjuru tanah air akan mengikuti kegiatan ini dengan dukungan Learning Management System (LMS) PPKB PAI yang telah dipersiapkan.
Terkait upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme GPAI melalui ToT ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Mohammad Ali Ramdhani, menilai pentingnya sikap menguatkan kapasitas pada diri Guru PAI. Pada titik ini, sikap diri untuk terus menjadi individu pembelajar mutlak dijalankan dalam upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme.
Kang Dhani, demikian panggilan akrabnya, menilai, para pembelajar adalah pemilik masa depan sesungguhnya. “Dari belajar kita hidup, dan dari hidup kita belajar. Kita paham, berdasar aforisme luhur dan ujaran bijak, bahwa orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, sementara orang yang terus berkehendak untuk belajar adalah pemiliki masa depan,” ungkapnya (17/12).
Dirinya menambahkan, semangat untuk terus belajar menjadi pondasi kuat untuk membangun cara bepikir dan bertindak yang mengedepankan capaian inovatif. "Dalam upaya bangkit dan berupa langkah antisipasi berbagai pelemahan kondisi akibat situasi pandemi Covid-19 dan krisis global, kita perlu bersama menumbuhkan mindset bertumbuh (growth mindset) yang di antaranya mendorong nalar inovatif, kreatif, serta agilitas (kelincahan dalam bertindak) yang tepat," terangnya.
Selain itu, Dirjen Pendidikan Islam menekankan pentingnya pemahaman tentang moderasi beragama pada proses PPKB GPAI. Menurut Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, memahamkan dan mempraktikkan nilai-nilai moderasi beragama adalah bagian dari tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang beragama dan warga negara kepada generasi penerus, demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ditemui terpisah, Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menjelaskan desain umum di balik ToT Pelatih Daerah ini. "Keberadaan Pelatih Daerah ini melengkapi susunan kepelatihan PPKB GPAI dari pusat (Pelatih Nasional) hingga daerah (Pelatih Provinsi). Para pihak ini akan bersinergi untuk melaksanakan PPKB bagi sekitar 240.000 GPAI," paparnya.
Keberadaan para pelatih pusat dan daerah ini, lanjut Amrullah, diharapkan mampu menyajikan lapis kebijakan dan pengawasan yang ideal. "PPKB GPAI jelas membutuhkan kerja sama yang intensif, pengawasan yang terjaga, dan penjaminan mutu yang baik. Direktorat PAI akan terus memberikan asistensi dan advokasi terhadap hal-hal tersebut," jelasnya.
Selain itu, Amrullah juga menjelaskan kesiapan Direktorat PAI dalam PPKB GPAI. "Dalam konteks program PPKB GPAI, kita sudah melakukan berbagai persiapan, misalnya penyusunan pedoman, modul, dan Learning Management System (LMS). Kita juga sudah membentuk tim pelatih yang terdiri dari Tim Pusat (7), Pelatih Nasional (24), Pelatih Provinsi (553), dan Pelatih Daerah (3.562). Tentu, dibutuhkan berbagai langkah simultan dan keberlanjutan untuk ke depannya," katanya.
Di akhir, dirinya berharap fokus dan keseriusan peserta ToT PD ini. "Kami berharap pada para peserta ToT Pelatih Daerah PPKB GPAI agar mengikuti kegiatan ini dengan optimal karena status pelatih daerah diraih melalui rangkaian tahapan seleksi. Nantinya, Pelatih Daerah akan berperan selaku ujung tombak dalam transmisi ilmu dan pengetahuan terkait PPKB GPAI," pungkasnya. (sm)
Bagikan: