Tangerang Selatan (Pendis) – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nizar Ali mengapresiasi pelaksanaan Festival dan Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2022. Beliau menilai kegiatan Festival dan Gebyar PAI Tahun 2022 ini merupakan bagian dari upaya untuk lebih menajamkan pelaksanaan Moderasi Beragama di tingkat para pelajar.
“Masa depan kehidupan toleransi beragama terletak pada pundak para pelajar yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Kelak, mau tidak mau perihal dinamika dan interaksi keberagaman dan keberagamaan bangsa ini akan menjadi bagian penting yang harus kalian kelola,” ungkap Nizar di Tangerang Selatan, Rabu (26/10/2022).
Hal ini menurutnya, bukan berarti kewajiban dan tangung jawab moral untuk mewujudkan moderasi beragama hanya menjadi tanggung jawab generasi millenial saat ini. Moderasi beragama jelas membutuhkan kerja sama dan kolaborasi semua pihak agar pesan dan nilai dasar moderasi beragama dapat terwujud dan berdampak secara nyata.
“Lebih dari itu, faktanya, hingga saat ini kehidupan beragama yang mengedepankan sikap moderat terus mendapat tantangan dengan berbagai wujudnya,” tandasnya.
Dalam kaitan demikian, lanjut Nizar, pelaksanaan Festival dan Gebyar PAI Tahun 2022 ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk membagi semangat dan energi guna melaju lebih kencang dalam pelaksanaan moderasi beragama.
Dengan jumlah pelajar Indonesia muslim yang mencapai sekitar 38 juta siswa, mulai dari jenjang PAUD, dasar, dan menengah, kita perlu menemukan pola dan pendekatan yang tepat agar konsep moderasi beragama dapat sampai kepada para siswa, seterusnya mampu menjadi bagian dari keseharian mereka.
Menurut Nizar, dengan kenyataan keberagaman dan keberagamaan masyarakat Indonesia, tantangan dan kendala sikap moderat sebagai nilai dasar moderasi beragama senantiasa membayangi.
“Di titik ini, kita harus selalu mawas diri bahwa anak-anak kita para pelajar indonesia ini telah demikian dekat dengan tantangan tersebut,” tegasnya.
Nizar melanjutkan, saat ini Perkembangan teknologi informasi telah mampu menjangkau ruang-ruang privat mereka yang tidak selalu dapat kita awasi secara terus menerus hingga membuka dan menyediakan beragam pemahaman, kabar, dan kecenderungan nyaris tanpa batas yang dapat mengganggu dan merusak sikap moderat.
“Pilihan untuk menjadikan teknologi digital sebagai jembatan Festival dan Gebyar PAI Tahun 2022 ini adalah pilihan yang tepat dan cerdas. Upaya ini adalah langkah untuk mendekat dan mengisi ruang yang dapat didominasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab lewat produk informasi yang tidak relevan,” katanya.
Ide mengenai Festival dan Gebyar PAI yang banyak memakai dukungan sarana digital, mampu memberi warna dan dukungan tersendiri terhadap transformasi digital yang tengah digalakkan oleh Kementerian Agama.
“Kami yakin, kampanye dan upaya pemahaman Moderasi Beragama pada para pelajar dapat lebih diintensifkan dengan dukungan teknologi digital,” tukas Sekjend dengan optimis.
Sekjend berharap, Festival dan Gebyar PAI ini mampu menguatkan dan meneguhkan langkah bersama untuk membumikan dan menjalankan moderasi beragama pada siswa.
“Atas nama Kementerian Agama, saya sampaikan ucapan selamat bagi kalian yang turut berkompetisi dalam Festival dan Gebyar PAI tahun 2022 ini dan meraih prestasi di dalamnya,” tutupnya.
Bagikan: