Jakarta (Pendis) - Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar dunia. Islam di Indonesia telah melalui perjalanan panjang yang sangat dinamis serta kaya dengan nilai-nilai budaya dan identitas.
Banyak peneliti telah membuktikan bahwa Islam Indonesia memiliki karakter unik dibandingkan negara lain. Meski Indonesia dikenal sebagai kawasan dengan beraneka ragam budaya lokal dan berbagai macam etnis serta agama, namun dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.
Hal ini tidak lepas dari sumbangsi Pendidikan Islam yang terdiri dari 700an perguruan tinggi islam, 75.000an madrasah, 28.000an pesantren, 84.000an madrasah diniyah, dan 135.000an taman pendidikan al-Qur`an (TPQ) yang tersebar di pelosok Negeri.
Untuk itu Kementerian Agama RI mengadakan International Islamic Education Expo (IIEE) pada tanggal 21 s/d 24 November 2017 di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Tujuannya adalah untuk menampilkan pendidikan Islam Indonesia agar lebih dikenal oleh masyarakat luas secara nasional maupun internasional. Menginformasikan mengenai khazanah pendidikan Islam di Indonesia di masa lampau maupun perkembangannya saat ini.
Diantara kegiatan IIEE yang paling bergengsi adalah Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), yaitu forum Internasional yang mempertemukan para pakar, akademisi, peminat, serta pengkaji ilmu-ilmu keislaman dari seluruh perguruan tinggi nasional dan dari berbagai belahan dunia. Forum kajian ini merupakan bagian tak terpisahkan dari perkembangan peradaban dalam berbangsa dan bernegara ditengah pergolakan pemikiran yang terjadi di dewasa ini.
Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Imam Syafe`i mengatakan, bahwa dalam acara AICIS akan hadir pemateri internasional dari berbagai negara. Seperti dari Libanon, Abu Dhabi, Dubai, Amerika, Inggris, Belanda, Austria, Japang, Thailand, Singapore, dan Malaysia.
"AICIS 2017 akan menghadirkan sejumlah narasumber tokoh pengkaji Islam dunia, antara lain: Dr. Aisha Fathi Yakan (Jinan University Tripoli Libanon), Dr. Ahmed al-Senouni (Emirati Development Program, Muwatta Center Abu Dhabi), Prof. Saif Rashid al-Jabiri (University Canada Dubai), Prof. Ronald A. Lukens Bull, Ph.D (University of North Florida), Prof. Livia Holden (Oxford University), Prof. Nico J Kaptein (Leiden University), Prof. Lisolette Abid (Vienna University), Dr. Nargiza F Amiroza (Nagoya University Japan), Prof. Imtiyas Yusuf (Mahidol University, Tailand), Prof. Dr. Ahmed Omar Chapakia (Universitas Pattani Thailand), Prof. Farid Alatas, Ph.D (National University of Singapore), Dr. Najibah Moh Zin (IIUM Malaysia)," ungkapnya.
Imam Syafe`i menambahkan bahwa kegiatan tahunan AICIS kali Ini menjadi sebuah forum akademik yang membincang tema tentang keagamaan, identitas, dan kewarganegaraan. "Forum ini akan menjadi sarana bertukar gagasan para sarjana, magister, doktor, maupun guru besar dunia muslim dan non-muslim yang peduli tentang Islamic Studies, terutama untuk dosen perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia. Tema yang diangkat adalah Religion, Identity and Citizenship: Horizons of Islam in Indonesia and Culture," tuturnya.
Kasubdit Pengembangan Akademik, Mamat S. Burhanuddin menyampaikan bahwa para rektor PTKIN dan ketua PTKI se-Indonesia sangat antusias untuk menghadiri acara ini, begitu juga para peserta lain yang sudah mengkonfirmasi.
"Kegiatan ini akan dihadiri oleh 56 rektor PTKIN dan 600an ketua PTKIS dari seluruh indonesia. Selain itu terdapat 414 orang pemateri dan peserta dari dalam dan luar negeri yang akan turut memeriahkan acara AICIS kali ini," pungkasnya. (ogie/dod)
Bagikan: