Cirebon (Pendis) - Aspek penting dalam perubahan bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjadi Cyber Islamic University adalah terkait harmonisasi kepemimpinan.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani dalam Rapat Kerja Pimpinan IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2023 yang dilaksanakan di Cirebon Jawa Barat, Minggu kemarin, (11/06/2023).
Dalam rapat yang mengusung tema “Penguatan Digital Akademik dan Wirausaha Menuju Kampus Siber” ini, Dirjen Pendis mengatakan bahwa, tujuan dari transformasi lembaga tak lain adalah meningkatkan akses pendidikan tinggi keagamaan, meningkatkan daya jangkau pemerataan dan sebaran pendidikan tinggi keagamaan.
Selain itu, lanjut Ramdhani, meningkatkan mutu dan daya saing penyelenggaraan pendidikan tinggi keagamaan dan meningkatkan mutu dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut Ramdhani menjelaskan kemajuan itu hanya bisa terjadi apabila terjadi adanya harmonisasi kepemimpinan. Harmonisasi kepemimpinan tersebut dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya menghormati dan memahami perbedaan gaya kepemimpinan.
"Setiap individu memiliki pendekatan dan gaya kepemimpinan yang berbeda. Harmonisasi kepemimpinan melibatkan penghargaan terhadap perbedaan tersebut dan pemahaman bahwa tiap gaya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing," jelas Ramdhani.
"Ini berarti mengakui dan memanfaatkan keunikan masing-masing gaya kepemimpinan untuk mencapai keberhasilan bersama," sambungnya.
Harmonisasi, lanjutnya, juga dapat ditempuh dengan melakukan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang jelas dan terbuka, menurutnya, sangat penting dalam harmonisasi kepemimpinan. Memastikan saluran komunikasi yang baik di antara pemimpin dan anggota tim, serta antara pemimpin-pemimpin yang berbeda, dapat membantu menyelaraskan pandangan, menghindari konflik, dan memastikan pemahaman yang sama terkait visi, tujuan, dan strategi yang akan dijalankan.
"Tumbuh dan berkembangnya sebuah institusi itu manakala terjadi Harmoni diantara kita semua," tuturnya.
Berikutnya, kolaborasi. Melalui kolaborasi, pemimpin dan anggota tim dapat bekerja bersama-sama, saling mendukung, dan berbagi keahlian dan pengalaman mereka. Kolaborasi membantu dalam mengatasi perbedaan pendekatan kepemimpinan dengan cara yang konstruktif dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.
"Kalau engkau ingin jalan cepat, silakan jalan sendiri. Tetapi kalau engkau ingin jalan jauh maka kita harus bergandengan tangan membangun sebuah peradaban," tegas Ramdhani.
"Maka mari kita saling bergandengan tangan harmonis berikan karya-karya terbaik," pungkasnya.
Hadir dalam rapat ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktur PTKI, Rektor, Wakil Rektor dan seluruh jajaran dan staff IAIN Syeikh Nurjati Cirebon.
Bagikan: