Bandar Lampung (Pendis)-- Kampus bukanlah tempat yang dijamin aman dari kasus-kasus seperti kekerasan seksual. Untuk itu civitas akademika dirasa penting diberi wawasan mengenai pengetahuan gender.
Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Raden Intan Lampung, Dr. Rumadani Sagala meminta agar mahasiswa menjadi garda terdepan dalam pencegahan kekerasan seksual.
Demikian dikatakannya saat digelar event Sekolah Gender untuk Mahasiswa di kampus UIN Raden Intan, Selasa (23/11/2021).
Event yang digelar selama empat hari ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Raden Intan Lampung yang diselenggarakan secara daring dan luring (hybrid) pada 22-26 November 2021.
Rumadani mengatakan, sekolah gender ini ditujukan agar mahasiswa dapat mencegah kekerasan seksual. Saat ini PSGA sudah memiliki Unit Layanan Terpadu (ULT) tentang pelayanan kekerasan seksual. “Jadi diharapkan mahasiswa dapat membantu kita menjadi vokal poin gender,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor (WR) I Prof Dr Alamsyah MAg menjelaskan, kegiatan ini sangat penting untuk sivitas akademika. Hal ini guna mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual dilingkungan kampus.
Sekolah Gender ini menghadirkan pemateri diantaranya dari unsur akademisi, praktisi, dan aktivis yang konsen dalam bidang gender dan pencegahan kekerasan seksual.
Bagikan: