Salatiga (Pendis)-Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), salah satu jurnal ilmiah yang dikelola oleh Universitas Islam Negeri Salatiga berhasil mempertahankan peringkat pertama di Asia pada kategori kajian keagamaan/religious studies versi Scimago Journal & Country Rank (SJR). Capaian itu juga mengantar IJIMS menduduki posisi keenam jurnal ilmiah terbaik di dunia pada kategori kajian keagamaan setelah tahun lalu menduduki peringkat 25 dunia dengan total skor 0.393.
Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. saat apel di Gdg. K.H. Hasyim Asy'ari, Senin (15/05/2023), menyampaikan apresiasi untuk pengelola Jurnal Ilmiah IJIMS atas capaian tersebut, “Selamat untuk para pengelola IJIMS dan segenap sivitas akademika UIN Salatiga. Keberhasilan IJIMS ini merupakan bentuk sense of competitiveness dan sense of collaboration. Semoga capaian ini bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan di masa yang akan datang.”
Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin mengatakan bahwa keberadaan IJIMS dan jurnal PTKI lain di jajaran tertinggi daftar ranking SJR adalah buah kerja sistematis dan kolaboratif yang tidak semata mengharumkan nama UIN Salatiga tetapi juga berimbas pada nama baik PTKIN serta Kementerian Agama.
“Salah satu tujuan adanya IJIMS adalah untuk untuk mempermudah proses para tenaga pendidik di UIN Salatiga agar bisa menjadi guru besar. Saya harap hadirnya jurnal bereputasi internasional di UIN Salatiga bisa membantu proses tersebut,” tambahnya.
Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc. M.A. SJR menambhakan score Scopus diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan Mei. "Cite Score Scopus juga akan berubah mengiringi naiknya SJR Score berdasarkan jumlah sitasi per jumlah artikel yang diterbitkan oleh setiap jurnal," ujarnya.
Prof. Dr. Muhammad Irfan juga menjelaskan bahwa cite score scopus IJIMS diperkirakan akan naik. "Sebelumnya 1.8. peringkat Dunia versi Scopus kemungkinan juga ditahun ini akan meningkat dan IJIMS pada bulan ini peraih SJR Score tertinggi kedua dari 114 jurnal terindeks Scopus di Indonesia dari seluruh bidang ilmu," pungkasnya.
Bagikan: