Jakarta (Pendis) - Sebanyak 13 dosen PTKI peserta Short Course Riset Berstandar Internasional diberangkatkan hari Kamis (09/11) dini hari beberapa hari yang lalu dan hari ini (Senin, 13/11) telah memulai "kursus singkat"-nya tersebut. Para dosen diantarkan oleh Dr. Muhammad Zain selaku Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Anis Masykhur, Kepala Seksi Penelitian dan HKI. Dalam arahannya, Zain berpesan agar para dosen memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya. "Di sana ada 26.000-an manuskrip nusantara. Silakan akses dan pelajari sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing," jelasnya dengan semangat. Universitas Leiden sejak beberapa tahun yang lalu menerima dan mengelola naskah-naskah kuno yang dari KITLV, yang selama ini menerima, merawat dan menjaga manuskrip dunia, termasuk manuskrip nusantara.
Menurut Zain, di perguruan tinggi luar negeri perpustakaan menjadi salah satu infrastruktur yang diprioritaskan kelengkapannya, termasuk Universitas Leiden. "Kekayaan literatur yang dimiliki oleh Universitas Luar Negeri seperti Leiden harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Cari dan gali untuk mendukung riset anda." nasihat Zain lebih lanjut.
Keunggulan Program Kemitraan dengan Universitas Leiden ini sudah berlangsung sejak lama, terutama untuk pelaksanaan studi lanjut bagi dosen PTKI. Sedangkan khusus untuk Short Course, Universitas Leiden menjadi destinasi pelaksanaan short course baru mulai sejak tahun 2009. Pada salah satu tahapan short course adalah ekspose hasil penelitian atau proposal yang akan/telah dilakukan. Pada kesempatan inilah, para dosen peserta program ini menjadi duta penelitian yang akan memromosikan PTKI dan ke-Indonesiaan pada civitas akademik terundang pada Universitas Leiden.
Short Course ini adalah momentum bagi dosen PTKI untuk meningkatkan kompetensi para peserta di bidang publikasi hasil penelitian pada jurnal internasional. Mengingat saat ini publikasi internasional telah menjadi tolok ukur intelektualitas para akademisi di Indonesia. Harapannya, karya para dosen dapat dipublikasikan selanjutnya.
Kursus pendek ini akan berlangsung selama 6 minggu, sejak 8 November sampai dengan 19 Desember 2017. (n15/dod)
Bagikan: