Cirebon (Pendis) --- Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA) bersama Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Aan Jaelani, melepas Wakil Dekan dan dosen Bahasa dan Sastra Arab (BSA) peserta program Arabic Language and Literature Departmen-International Lecture Mobility (AL-ILM) jilid II tahun 2024 di Malaysia dan Thailand.
Program yang digagas oleh Jurusan BSA FUA IAIN Syekh Nurjati ini merupakan salah satu dari desain program unggulan yaitu International Mobility Program (IMP). Program AL-ILM Jilid I sukses diselenggarakan pada Mei 2023 lalu di dua kampus Malaysia, yaitu Universiti Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah, dan Al-Madinah International University (MEDIU) Kuala Lumpur. Selasa, (20/02/2024).
Pada tahun 2024, Program AL-ILM diselenggarakan dibeberapa tempat, antara lain: Al-Madinah International University (MEDIU) Kuala Lumpur, Universitas Islam Selangor (UIS), Fatoni University, Thailand dan Ma’had An-Nuruddiny, Pitumudi Pattani dan jaringan Pesantren di Universiti Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah.
Dalam Sambutanya, Aan Jaelani menekankan pentingnya rekognisi internasional melalui penguatan tridarma perguruan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap dinamika globalisasi. Selain pentingnya membangun jejaring internasional sebagai daya dukung visi IAIN Syekh Nurjati menjadi World Class University (WCU). Seperti diketahui bahwa IAIN Syekh Nurjati dalam waktu dekat akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) yang komitmen membangun ekosistem Pendidikan tinggi Islam yang unggul dan mendunia.
“Dengan hadirnya layanan Pendidikan jarak jauh satu-satunya yang dimiliki oleh kampus dibawah Kementerian Agama, melalui beberapa program studi unggulan, seperti jenjang Sarjana PAI, PBA, PGMI dan Jenjang Magister PAI, diharapkan mampu mewujudkan daya saing kampus dikancah internasional” Harap Aan Jaelani.
Dekan FUA IAIN Syekh Nurjati, Anwar Sanusi mengapresiasi inovasi berkelanjutan yang dirumuskan oleh Jurusan BSA dan FUA. Seperti disampaikan bahwa dosen BSA yang terdiri dari Erfan Gazali, Rijal Mahdi, Mohammad Andi Hakim dan Ihsan Sadudin dengan didampingi oleh Wakhid Nashruddin, Wakil Dekan FUA IAIN Syekh Nurjati.akan melakukan lawatan sebagai dosen tamu dan narasumber FGD sajian hasil penelitian di Universitas Islam Selangor (UIS), Al-Madinah International University (MEDIU) Kuala Lumpur, Fatoni University, Thailand dan Ma’had An-Nuruddiny, Pitumudi Pattani dan jaringan Pesantren di Universiti Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah.
Anwar Sanusi, Dekan FUA IAIN Syekh Nurjati menguraikan pentingnya program tersebut dalam pengembangan jejaring intelektual, profesionalitas, pengembangan kepribadian multikultural, pengembangan diri dan kecakapan bahasa asing.
Lebih lanjut, menurutnya, program IMP tidak hanya meliputi International Lecturer Mobility (ILM), melainkan International Students Mobility (ISM), dan International Academic Staff Mobility (ICSM). Rencana aksi dari beberapa program tersebut antara lain; Pertukaran Dosen, Pertukaran Mahasiswa, Konferensi Internasional, dan double degree Jurusan BSA dengan perguruan tinggi di Malaysia. Pada Awal Maret 2024 nanti FUA akan Kembali mengirimkan dosen dan mahasiswa dalam program International Students Mobility (ISM) di Malaysia.
Selain menurut Erfan Gazali, selaku kordinator program IMP menuturkan bahwa dalam lawatan kali ini, FUA juga akan melakukan sosialisasi dan rekrutmen mahasiswa asing di Malaysia dan Thailand melalui program beasiswa penuh untuk tahun ajaran 2024/2025. “Beberapa program studi yang disiapkan antara lain; Prodi BSA, Ilmu Hadits dan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Tes seleksi akan diselenggarakan di Ma’had An-Nuruddiny, Thailand dan Jejaring Pondok UniSHAMS, Malaysia” Tambah Erfan.
Hal senada juga diuraikan oleh Wakhid Nashruddin, Wakil Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA) kaitanya dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) . Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan upaya FUA untuk memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman, lebih berdampak langsung bagi masyarakat, serta mampu mencapai standar pendidikan tinggi internasional.
Menurutnya, dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan tinggi, harus dilakukan perubahan performa penilaian perguruan tinggi berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), antara lain: Kualitas lulusan; kualitas dosen dan pengajar; kualitas kurikulum. Ketiganya dapat dioptimalkan dengan melakukan penguatan kerjasama dengan mitra luar negeri, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta adanya program studi bertaraf internasional.
Sementara pada kesempatan yang lain, Maman Dzul’iman, Ketua Jurusan BSA IAIN Syekh Nurjati menjelaskan bahwa untuk mendukung capaian visi pengembangan program studi, yaitu bekerjasama dengan mitra kelas dunia, Jurusan BSA memandang perlu untuk menyelenggarakan program ILM tahun 2024. Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya mewujudkan visi penyelenggarakan pendidikan tinggi Islam yang bereputasi Internasional. “Harapan kami, program berikutnya seperti PPL dan KKN Internasional dan Pertukaran Mahasiswa dapat segera terealisasi” tukas Maman. (Arifin/Piki)
Bagikan: