Ponorogo (Pendis) – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Ahmad Zainul Hamdi mengungkapkan bahwa Transformasi Kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) perlu untuk terus didorong. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Kerja IAIN Ponorogo tahun 2023 (Senin, 13/02/2023). 

Transformasi kelembagaan PTKIN perlu untuk terus didorong sehingga cepat untuk dapat terealisasi. Prof Inung, sapaan akrab Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, mengatakan dan berharap tahun ini semoga dapat terealisasi transformasi tersebut. 

“Tahun ini ada beberapa STAIN akan bertransformasi menjadi IAIN, kemudian IAIN akan menjadi UIN,” tuturnya.

Namun demikian, Prof Inung juga mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan ke depannya. Hal tersebut menyangkut isu-isu yang berkembang selama ini di PTKIN.

Yang pertama yang menjadi sorotan adalah dengan transformasi tersebut, maka Program Studi Umum akan mengalami kenaikan yang signifikan. Sedangkan Program Studi keagamaan Islam akan cenderung menurun. Padahal menurut beliau, Program Studi keagamaan Islam selama ini adalah kekuatan utama selama ini pada PTKIN.

Yang kedua adalah mengenai positioning PTKIN. Bagaimana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam menempatkan diri di ruang publik. Tak dapat dipungkiri, PTKIN sebagai salah satu jaringan yang besar di Indonesia ini masih kalah dibandingkan dengan media lain dalam penulisan Islam yang moderat. 

“PTKIN sebagai jaringan besar kelembagaan dan pusat studi harusnya mampu untuk mengisi ruang-ruang media tersebut dengan tulisan-tulisan keislaman yang moderat.” Tegas Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Untuk itu, Prof Inung mempunyai gagasan khusus, yaitu dengan membuat Sindikasi Media. Sindikasi Media nantinya adalah sebuah jaringan media yang berisikan media-media PTKIN seluruh Indonesia.

“Ada lima puluh delapan PTKIN di Indonesia, itu akan menjadi kekuatan media yang besar. Sindikasi Media yang berisikan media-media PTKIN tersebut nantinya akan diisi oleh tulisan-tulisan Islam yang moderat.” Ungkapnya.