Aceh (Pendis) - Dalam rangka meningkatkan mutu Publikasi Ilmiah, Pusat Studi Gender dan Anak UIN Ar-Raniry melaksanakan Workshop Penulisan Artikel Jurnal. Workhsop diharapkan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, semangat, dan keterampilan dosen dalam menulis artikel ilmiah agar bisa dipublikasikan ke jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional.
Rektor UIN Araniry Farid Wajdi Ibrahim menyampaikan bahwa UIN Ar-Raniry setiap tahun memiliki 200 hasil penelitian yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Dikatakan Farid, beberapa hasil penelitian tersebut dipublikasikan pada jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional. "Publikasi ilmiah merupakan salah satu cara untuk mendiseminasikan hasil temuan riset kepada masyarakat luas. Untuk itu, dosen diharapkan mampu meningkatkan kualitas kinerja di bidang penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah," ungkap Farid Wajdi, Jum`at (19/05) di Aceh.
Rektor juga menegaskan bahwa dosen tidak boleh santai karena sudah diberikan fasilitas pendukung kepada setiap prodi. "Di lingkungan UIN Ar-Raniry sekarang ada 43 prodi, dan saat ini setiap prodi telah memiliki jurnal. Semua itu merupakan bentuk komitmen kami yang konsen terhadap peningkatan mutu jurnal dan kompetensi dosen UIN Ar-Raniry dalam publikasi ilmiah," kata Farid Wajdi penuh semangat.
Dikatakan Kepala PSGA UIN Ar-Raniry Inayatillah, kegiatan ini mendapat respon yang positif dari para dosen dan pengelola jurnal di lingkungan UIN Ar-Raniry. Menurutnya, respon itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang melebihi dari kuota yang disediakan panitia. Peserta terdiri dari pengelola jurnal Gender Equality PSGA UIN Ar-Raniry dan 22 orang pengelola jurnal di lingkungan UIN Ar-Raniry baik yang berbasis di fakultas maupun prodi. "Kegiatan ini kami harapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan pengelola jurnal dalam meningkatkan mutu pengelolaannya jurnalnya," kata Kepala PSGA UIN Ar-Raniry Inayatillah.
Dari Kementerian Agama, hadir Kasi Publikasi Ilmiah Dit. PTKI Mahrus. Mahrus menyampaikan materi Peluang dan Tantangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah. Dikatakan Mahrus, tantangan ke depan setelah diterbitkan Permenristekdikti No 20 tahun 2017 tentang pemberian tunjangan profesi dosen dan tunjangan guru besar pada Pasal 4 ayat 1 adalah bagaimana dosen mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di Indonesia. Hal ini, terutama bagi dosen yang memiliki jabatan akademik lektor kepala harus mempublikasikan 3 jurnal terakreditasi, dan minimal satu jurnal yang diterbitkan oleh jurnal terindeks international dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. "Peraturan ini sekaligus menjadi peluang bagi pengelola jurnal untuk meningkatkan jurnal yang belum terakreditasi menjadi terakreditasi karena menjadi wadah bagi dosen untuk mempublikasikan karya ilmiahnya," ungkap Mahrus di hadapan pengelola Jurnal di lingkungan UIN Ar-Raniry.
Menurut Mahrus, jurnal dan publikasi ilmiah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan rating kampus di kancah internasional dan juga dalam rangka mewujudkan kampus menjadi research university. "Karena itu, para dosen harus mampu mempublikasikan semua hasil penelitiannya di jurnal yang terakreditasi dan terindex international sehingga tulisannya bisa dikutip oleh penulis di lingkungan PTKIN, PTU, dan lintas negara di dunia," kata Mahrus menggebu-gebu.
"Untuk menghasilkan artikel yang baik berstandar internasional, tentu dosen harus memahami bagaimana academic writing yang berstandar nasional dan internasional itu," sambungnya. (inaya/wdan/dod).
Bagikan: