Kudus (Pendis)-- Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mendapatkan apresiasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) tentang pendampingan proses halal yang diintegrasikan dalam kegiatan KKN. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pembinaan Dan Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Dr. H. Ahmad Umar, M.A melalui zoom dalam acara Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Kudus di Aula Lt 4 Gedung Perpustakaan IAIN Kudus pada Selasa (17/05/2022).
“Kami yakin dan optimis dengan semangat kawan-kawan PTKIN, dan IAIN Kudus ini yang pertama mempelopori adanya pendampingan halal yang diintegrasikan ke dalam KKN, semoga disusul oleh kampus lain. Ini menjadi awal yang baik, semoga menjadi bagian untuk membantu masyarakat muslim dan pengusaha di pantura, kiblatnya ada di IAIN Kudus” harapnya.
Umar menyampaikan bahwa tantangan meyakinkan sadar halal menjadi tugas bersama, dan berharap kepada 103 peserta pelatihan yang merupakan calon dosen pendamping lapangan (DPL) KKN tahun 2022 ini dapat melakukan pembekalan kepada mahasiswa dengan akhlak yang baik, uswatun khasanah, ideologi komunikasi yang baik, yang menyejukan, dan memberikan semangat kepada masyarakat pengguna/ konsumen untuk diarahkan hanya memilih makanan yang sudah bersertifikat halal.
Lebih lanjut Umar berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh seluruh rangkaian Kegiatan pelatihan yang dikemas dengan mengikuti kurikulum sebagaimana kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan oleh pihak BPJPH, yang meliputi penyampaian materi (teori), praktik, penugasan dan kegiatan evaluasi, sehingga seluruh peserta dapat dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat dari BPJPH.
“ Perlu ada kesadaran, kampanye, dakwah sadar halal melalui sertifikasi halal bagi usaha mikro dan kecil (UMK), ada materi yang telah disusun tim dari IAIN Kudus untuk dikirim ke masjid-masjid, ke kampung-kampung, supaya dakwah sadar halal ini adalah perintah Allah, sekaligus aturan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga kita menjadi orang yang betul-betul sempurna, bentuknya adalah kesadaran untuk mengkonsumsi makanan yang bersertifikat halal dan berusaha sadar hanya mengonsumsi yang halal” jelasnya.
Sementara itu Rektor IAIN Kudus Dr. H. Mudzakir menyampaikan bahwa dengan adanya pelatihan ini akan ada proses edukasi sehingga dosen IAIN Kudus memiliki pengalaman yang riil bagaimana menguji kehalalan, dan kampus hadir dalam memberikan kontribusi terhadap produk halal yang akan dikonsumsi oleh masyarakat luas.
“Pelatihan ini wujud ikhtiar PTKIN dalam mensukseskan program Kementrian Agama untuk menerbitkan 1 juta bantuan sertifikasi halal gratis pada tahun 2022 bagi pelaku UMK melalui skema self declare, serta mencetak 100.000 orang pendamping PPH untuk mendukung realisasi program tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk bisa semakin memperkuat rantai ekosistem produk halal di Indonesia, dan juga mendukung target Indonesia untuk mengejar predikat sebagai produsen produk halal terbesar di dunia” jelasnya.
Pelatihan yang bertujuan menghasilkan Pendamping PPH ini akan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 17 s.d 21 Mei 2022. Ketua LPPM IAIN Kudus, Dr. H. Mohammad Dzofir, M.Ag menjelaskan bahwa peserta yang lulus pelatihan akan diproyeksikan sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN Tematik Pendampingan Proses Produk Halal. Dimana LPPM IAIN Kudus akan menerjunkan 550 mahasiswa untuk mengikuti KKN Tematik Pendampingan PPH Tahun 2022.
" Mereka kita harapkan memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk melatih dan membimbing mahasiswa KKN IAIN Kudus dalam membantu para pelaku UMK untuk memperoleh sertifikasi produk halal." jelasnya.
(Yusi)
Bagikan: