Bandung (Pendis) - Kementerian Agama memberikan Anugerah Riset Terbaik Tingkat Nasional 2019 melalui ajang Biannual Conference on Research Result (BCRR) yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 3-5 Desember 2019. Anugerah bergengsi tingkat nasional ini merupakan gelaran perdana sebagai bentuk apresiasi kepada para peneliti terbaiknya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), juga untuk mendorong PTKI terus melakukan penelitian.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid yang hadir di malam Anugerah Riset Terbaik Tingkat Nasional 2019 menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Keluarga Besar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang mampu melahirkan sejumlah inovasi dan program-program trobosan yang luar biasa ini,” ujar Wamenag saat menutup gelaran BCRR 2019, Rabu (4/12/2019)
Saya mendorong kepada jajaran PTKI untuk terus konsisten dengan program seperti ini guna memperoleh hasil riset yang berkualitas, sebagaimana dalam visi misi bapak presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) selama lima tahun ke depan adalah peningkatan sumber daya manusia(SDM). Peningkatan kualitas SDM sudah sepatutnya bagi kita untuk mampu memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan agamaan yang baik, mempersiapkan generasi unggul di zaman yang penuh dengan tantangan yang demikian kompleks,ucapnya.
Wamenag menuturkan, BCRR ini sebagai program dan trobosan PTKI di dunia riset, juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional. Mempertanggung jawabkan secara akademik merupakan keharusan bagi kita semua, bahwa sekecil apa pun anggaran yang kita manfaatkan dari anggaran negara itu sudah sepatutnya dan selayaknya harus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kemasyarakatan dan kewibawaan bagi dunia perguruan tinggi,
Lebih lanjut, Wamenag juga berpesan kepada stakeholder PTKI terutama para dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, dimana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
“Menurut saya, tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi mana pun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset. Terkendalanya angka kredit dosen juga sering kali terkendala oleh minimnya riset” tandasnya.
Berikut 20 Peneliti Terbaik dan 5 Peneliti Terbaik utama hasil seleksi di ajang BCRR 2019 yang menerima anugerah Riset terbaik 2019, yaitu :
Sedangkan yang terpilih menjadi 5 Penelitian Terbaik Utama, yaitun
(Hikmah)
Bagikan: