Serpong (Pendis)-- Dalam rangka penguatan bidang kerjsama dan pengembangan kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menyelenggarakan rapat koordinasi bidang Kerjasama PTKIN. Kegiatan rakor yang berlangsung di Serpong, 24-26 Februari 2022 ini dikikuti oleh Wakil Rektor Bidang Kerjsama dan International Office seluruh PTKIN se-Indonesia.
Pada saat sambutan menyampaikan arahan dan membuka acara secara virtual Direktur Jenderal Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya rakor bidang kerjasama ini.
“Program besar Kementerian Agama terkait dengan transformasi layanan umat khususnya pada sektor pendidikan tinggi keagamaan Islam salah satunya diwujudkan dalam bentuk menggandeng atau bekerjasama dengan pihak lain untuk menuju kampus yang memiliki rekognisi di dunia internasional. Hal ini harus kita lakukan secara sadar bahwa di dunia ini tidak ada superman namun yang ada adalah Super Team," jelas Ali Ramdhani yang juga Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Pola dan mekanisme kerjasama harus ditata sedemikian rupa, arah dan orientasinya harus jelas”, pintanya.
Pada kesempatan yang sama Ali Ramdhani berharap bahwa output dari setiap aktifitas kerjasama yang dilakukan tidak sekedar pada ruang out put saja, namun apa yang kita bangun bersama harus lebih jauh dari target yang ditentukan, keuntungan dan dampaknya harus jelas. Dampaknya tentu harapan dan cita-cita untuk menjadikan PTKI sebagai destinasi pendidikan Islam dunia harus terwujud melalui proses-proses kerjasama ini.
Saat ini dan kedepan kita semua akan bertemu dengan sebuah tren teknologi yang disebut dengan metaverse. Kita harus belajar bagaimana tidak hanya belajar pada ruang-ruang pengetahuan namun juga pengembangan teknologi kekinian. Hari ini kita harus melakukan kerjasama termasuk melakukan transfer of knowledge, transfer of partikel dari tempat tempat yang hari ini sudah menyapa masa depan yang lebih baik.
“Para pimpinan PTKIN harus mampu membaca kondisi dan situasi yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi pada masa depan dunia pendidikan kita. Sehingga pendidikan kita mempu menghadapi tantangan perkembangan jaman. Menghadirkan model pembelajaran virtual menjadi bagian penting yang harus disiapkan” harapnya.
Direktur PTKI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menyambut baik Program Promoting International Islamic Higher Education. Untuk mendapatkan rekognisi pada dunia internasional PTKI kita harus menyiapkan diri secara kelembagaan yang lebih baik.
“Salah satu indikator internasional dimulai dari mahasiswa asing yang betul betul mencerminkan sebagai mahasiswa internasional. Upaya untuk menarik agar mahasiswa asing kuliah di PTKI adalah dengan adanya program beasiswa, maka harus benar-benar didesain untuk menyiapkannya”, pinta Suyito.
“Program kerja yang dirancang oleh pimpinan PTKI ini semoga menjadi pintu masuk untuk bisa mengenalkan dan memprofiling PTKI agar layak untuk mahasiswa asing. Perlakukan dan layanan yang maksimal terhadap mereka juga akan menjadi promosi kita. Selain mahaiswa salah satu yang tidak kalah penting dalam hal ini adalah profiling tenaga pengajar dosen yang juga harus diketahui secara internasional”, jelasnya.
Menurut kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, M.Ed., Ph.D kegiatan Islamic Higher Education on International Collaboration and Cooperation (IHESCo) ini akan menjadi kegiatan pertama yang akan berlangsung pada bulan Juni 2022.
“Dalam rangka untuk promosi PTKI maka akan mengundang para Menteri terkait, Duta Besar, kampus di Luar Negeri, Liga Perguruan Tinggi di Bawah OKI, akademisi, dan mahasiswa asing pada PTKIN”, jelas Adib.
Tags:
IslamicHigherEducationBagikan: