Serpong (Pendis) - Hari kedua AICIS, pengelola jurnal buka "lapak" klinik artikel dan pengelola jurnal, para pengunjung langsung menyerbu meja jurnal. Banyak kepentingan mereka menyerbu meja jurnal tersebut. Ada yang sekedar melihat-lihat, adapula yang serius menanyakan "aim and scope" jurnal, dan ada pula yang sudah menyiapkan artikel untuk ditawarkan. Bahkan ada beberapa pimpinan PTKI Swasta secara khusus konsultasi bagaimana meng-OJS-kan jurnal yang dimiliki institusinya.
"Kini jurnal memang dicari-cari. Ini tidak terlepas dari adanya ketentuan tentang keharusan dosen untuk selalu memroduksi ilmu pengetahuan melalui artikel-artikel yang harus dipublikasikan di jurnal terakreditasi," kata Muhammad Zain, yang mengamati secara serius ramainya partisipan klinik jurnal. Diktis sengaja menghadirkan 52 jurnal yang terakreditasi di ajang konferensi tahunan bergengsi ini, sekaligus turut berpartisipasi aktif mensukseskan Pendis Expo tahun ini.
Semangat untuk publikasi ini berbanding lurus dengan semangat untuk lebih memperkenalkan kajian Islam Indonesia ke dunia, dan hal demikian senada dengan visi besar Kementerian Agama. "Kementerian telah merancang agar Indonesia akan menjadi destinasi kajian Islam Indonesia," kata Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam, pada saat menyampaikan sambutannya di Gala Dinner tadi malam. Hal demikian juga diamini oleh Azyumardi Azra, Amin Abdullah, KH Husein Muhammad, dan narasumber lainnya.
Publikasi, termasuk melalui jurnal, adalah salah satu pintu memperkenalkan kajian Islam ke seantero dunia. Pendis Expo, AICIS, hingga Klinik jurnal dilangsungkan sejak hari ini hingga tiga hari ke depan. Salam publikasi!! (n15/dod).
Bagikan: