Washington DC (Pendis) - Pendidikan adalah kekuatan, yang akan mampu mengubah apapun menjadi lebih baik "the power of education". Jangan pernah putus asa, apapun kondisi anda, dalam proses pendidikan.
Demikian dikatakan Nadia Murad, "main speaker" pada pembukaan NAFSA 75th Annual Conference and Expo di Washington DC Amerika, di Woleter E. Convention Center pada (30/5).
Kehadiran Murad, mendapat "standing applause" dari peserta konferensi yang cukup panjang. Murad berpendapat bahwa pendidikan itu menyediakan sekolah dan kesempatan (school and opportunity), hanya sayangnya agama saya (baca Islam), sering disalahpahami oleh banyak orang, sehingga nampak perilaku yang justru bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini.
Nadia Murad adalah seorang aktivis hak asasi manusia yang berasal dari Yazidi Irak yang diculik oleh Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) pada Agustus 2014 dan dijual sebagai budak seks. Ia berhasil melarikan diri tiga bulan kemudian, dan segera setelah itu ia mulai berbicara tentang perdagangan manusia dan kekerasan seksual, terutama yang terkait dengan perempuan Yazidi.
Bagi Nadia Murod, pendidikan adalah kekuatan transformasi. Tidak peduli dengan perasaan dan rasa sakit anda, ada orang yang membuat anda tidak sendirian.
"Ajari mereka melalui pendidikan, tentang keragaman dan toleransi, terus jangkau siswa lebih luas, bahwa pendidikan itu dapat mengubah dunia," tegasnya.
Nadia Murad menyampaikan kepada masyarakat dunia tentang pentingnya peran pendidikan, harmoni dan perdamaian. Melalui pendidikan seharusnya antar umat manusia bisa saling menghargai, menempatkan kesetaraan dengan menjunjung tinggi toleransi dan persaudaraan.
Nadia Murod diangkat sebagai Duta Besar Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Martabat Korban Perdagangan Manusia pada tahun 2016 dan pada tahun 2018, ia bersama dengan dokter Kongo Denis Mukwege, menerima penghargaan Nobel Perdamaian.
Delegasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, diikuti oleh Sesditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Thobob Al Asyhar, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Muhammad Aziz Hakim, Kasubdit Pengembangan Akademik Abdullah Faqih, Kasubdit Ketenagaan Ruchman Basori dan Tim Pendamping Rumtini.
Delegasi mengikuti NAFSA 75th Annual Conference and Expo di Washington DC Amerika dari tanggal 28 Mei s.d 9 Juni 2-023. Selama konferensi ditemukan tema-tema pendidikan dengan berbagai sudut pandang, SDGs and Marketing Education, gender, kesempatan studi melalui beasiswa dan lain sebagainya.
Selain itu, delegasi juga bertemu dengan para aktivis pendidikan kelas dunia untuk saling menjajagi kemungkinan berkolaborasi, kerjasama dalam bidang riset, student mobility program, visiting profesor, double degree (RB/BIB)
Bagikan: