Bandung (Pendis) - Peran Humas dalam perluasan informasi dan publikasi dimasa sekarang ini menjadi peran penting dan utama dalam sebuah organisasi. Tanpa terkecuali di Lingkungan Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama. Humas pada tingkat eselon I kementerian Agama menjadi ujung tombak perluasan informasi dan publikasi pada masing-masing tingkatan eselon I. Namun peran serta dukungan informasi dari unit eselon II juga dirasa penting untuk kemajemukan informasi yang ada di unit eselon I. Karena, pada unit eselon II lah program-program prioritas Kementerian berada.
Untuk itu Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam mengadakan kegiatan Kordinasi Penguatan Tim Media Direktorat PTKI dalam rangka membangun sinegitas publikasi kebijakan program dan capaian Direktorat PTKI melalui berbagai kanal media. Kegiatan tersebut diadakan di Kota Bandung pada (28-30/Juli/2023), kemarin.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi, (28/Juli/2023). ”Kita harus speak up, show up, jadi apa yang kita perbuat publik haruslah tahu”, kata Rohmat pada kalimat pembukanya.
”Dan ini adalah salah satu marketing public sector, bagaimana masyarakat luar bisa paham dengan kita, bisa suka atau cinta dengan Kementerian Agama, kalau kita tidak memberikan informasi kepada masyarakat luas”. Media yang digunakan atau tools yang digunakan adalah media massa. Baik itu media elektronik, media cetak, maupun sosial media, sambung Rohmat.
Sekretaris Ditjen Pendis pun memiliki kesan bahwa apa yang dilakukan oleh Direktur PTKI, Ahmad Zainul Hamdi, sudah sangat relevan. Beliau menilai bahwa Prof. Inung, sapaan akrab Direktur PTKI, adalah sosok pribadi yang sangat dekat dan gaul dengan media. Dan Rohmat pun sempat menyinggung salah satu program Direktur PTKI, sindikasi media, yang tentunya masih ada korelasinya dengan penguatan tim media di Direktorat PTKI tersebut.
Pada sesi lainnya, Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdani berkesempatan mengisi sesi materi pada kegiatan tersebut (29/Juli/2023). ”Arahan dari Gus Menteri jelas bahwa gate atau corong dari Humas eselon I hanya ada satu sukember yaitu pada Humas Sekretariat Ditjen. Namun pengelolaan dari sub domain tentu kita menggunakan sebuah mekanisme agile manifesto.” kata Kang Dani diawal kalimat sesinya. Kalau anda berharap semua pelayanan bersifat cepat dan memenuhi kaidah-kaidah kekinian dengan updating yang cepat itu tentu pengelolaannya lebih mudah ketika diarahkan pada masing-masing institusi, sambung kang Dani.
Dirjen Ramdani pun menambahkan bahwa dalam menyampaikan sebuah informasi, kejujuran itu harus. Namun kejujuran, transparansi itu bukan berarti seperti ”telanjang”. Dalam fase sekarang ini, nampaknya kita harus mempunyai mekanisme yang mengantarkan gagasan-gagasan sikap kita dalam ruang terbuka namun dapat tersampaikan dengan baik.
Dirjen Pendis pun mengingatkan kembali akan pesan dari Gusmen yang mengatakan bahwa pada hari ini tidak boleh lagi ada ruang-ruang kebaikan yang mengisi ruang-ruang sunyi, namun haruslah mengisi ruang-ruang keramaian. Dan kita harus menutupi setiap keburukan dengan cara mengendorse setiap kebaikan.
Ali Ramdhani pun menyinggung bahwa setiap konten-konten yang masuk pada kanal resmi ini (web) haruslah diisi dengan konten-konten yang baik dengan mengurangi isi-isi yang sifatnya berita buruk.
Tujuan dari diadakannya kegiatan Rakor penguatan tim media ini antara lain untuk membentuk tim teknis media Direktorat PTKI, perbaikan features layanan pada web resmi Direktorat PTKI dan membahas mekanisme kerja dari tim media Direktorat PTKI pada Ditjen Pendidikan Islam.
Kegiatan ini diiukuti oleh perwakilan staf pengelola berita/kontributor dari Subdit Akademik, Subdit Ketenagaan, Subdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Subdit Kelembagaan, dan Subdit Litpadimas, dan perwakilan dari Humas Ditjen Pendidikan Islam.
Bagikan: