Kudus (Pendis) --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus dalam Sidang Senat Terbuka mengukuhkan Prof. Dr. H. Supa`at, M.Pd sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kependidikan. Pengukuhan Guru Besar ini merupakan kali pertama di IAIN Kudus, dan dikukuhkan langsung oleh Rektor IAIN Kudus.
Dalam sambutannya Rektor IAIN Kudus, Mudzakir mengapresiasi atas gelar guru besar pertama yang disandang Institutnya, dan berharap menjadi inspirasi dan spirit kawan-kawan dosen di IAIN Kudus.
“Saya yakin beliau akan menularkan energi positif bagi kemajuan IAIN Kudus, dan masyarakat luas pada umumnya. Berbagai karya dan produk bernilai tinggi akan segera muncul pasca pengukuhan ini,” ucap Mudzakir, di Kudus, Sabtu (29/05).
Mudzakir menambahkan peran guru besar menjadi sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset, dan pengabdian dan karya besar untuk promoting IAIN Kudus.
Bertempat di Aula lt.4 Gedung Perpustakaan IAIN Kudus, Supa`at menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Madrasah Dan Nasionalisme Kebangsaan (Peran Madrasah Sebagai Penyemai Dan Penyebar Moderasi Beragama).
Supa’at menilai madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki nasionalisme tinggi, serta mengajak untuk mempercayakan madrasah meningkatkan fondasi nasionalisme kebangsaan sebagai penyemai dan penyebar moderasi beragama.
“Mari sekarang kita ciptakan dan kita berdayakan madrasah dengan cara merestrukturisasi sistem pendidikan dan kurikulumnya sehingga madrasah menjadi diminati orang,” ujar Supaát.
Supaat yang menjabat sebagai Wakil Rektor I IAIN Kudus saat ini juga meyakini bahwa apabila madrasah dikelola dengan baik dan benar serta diberdayakan oleh negara maka biaya besar yang dikeluarkan negara sebagai efek dari destruksi yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis fundamentalis tidak akan terjadi. “Pencegahan lebih penting daripada menyelesaikan atau mengobati,” tegasnya.
Hadir secara virtual, Bupati Kabupaten Kudus Hartopo, mengucapan selamat atas pengakuan jabatan akademik tertinggi yang diperoleh Supa'at serta kontribusinya dalam pengembangan pendidikan Islam sebagai penyemai dan penyebar moderasi beragama. Harapannya akan lebih banyak lagi Guru Besar yang lahir di kabupaten Kudus.
“Semoga pengukuhan hari ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh cendekiawan untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri kualitas penguasaan ilmu pengetahuan serta kualitas sumbangsih kepada masyarakat,” kata Hartopo.
Sidang pengukuhan dilaksanakan secara blended, yaitu menggabungkan acara secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan secara online melalui zoom meeting dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang masih tersebar secara masif di Indonesia. (Yusi/Yuyun)
Bagikan: