Bandung (Pendis) - Pekan Seni dan Olahraga Nasional atau disingkat Pesona yang merupakan transformasi dari perhelatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) di bidang olahraga dan Seni akan segera digelar puncak kegiatannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Pesona digelar dengan “hybrid system, dimana daring dilaksanakan pada tanggal 30 Juni-16 Juli 2022 lalu dan luring dilaksanakan pada tanggal 8-13 Agustus 2022 mendatang.
Pesona I PTKN mengacu pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4857 Tahun 2021 tanggal 1 September 2021, Kementerian Agama RI tentang penetapan tuan rumah Pesona I PTKN Tahun 2022. Mengacu surat penetapan Dirjen Pendis tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengeluarkan Surat Nomor B-3033.5/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/09/2021 tentang penunjukan UIN UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai pelaksana perhelatan Pesona I PTKN Tahun 2022.
Kasi Kemahasiswaan pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Amiruddin Kuba menjelaskan perhelatan Pesona kali pertama rencana akan dibuka langsung oleh Menteri Agama RI dan akan diikuti oleh 3.455 peserta dari perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen, Hindu, dan Buddha. Kegiatan ini mengusung slogan “Spirit of Harmony” dengan tema “Transformasi Nilai-Nilai Kebermanfaatan dalam Bingkai Kebersamaan untuk Indonesia Unggul.”
“InsyaAllah karena ini merupakan gelaran pertama, kegiatan ini akan dibuka oleh Menteri Agama,” jelasnya di Bandung, Kamis (04/08/2022).
Amir membeberkan, cabang lomba dan pertandingan dalam perhelatan dua (2) tahunan ini berjumlah 22 cabang yang terdiri 12 bidang seni dan 10 pertandingan olahraga. Di bidang seni ada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Pop Solo Islami, Cipta Lagu Islami, Musikalisasi Hadits, Puitisasi Terjemah Al-Qur’an, Qasidah Modern, Kaligrafi, Film Pendek, Stand Up Comedy, dan Monolog.
“Sedangkan 10 cabang pertandingan di bidang olahraga terdiri atas Tenis Meja, Catur, Pencak Silat (seni), Karate (Seni/Kata), Taekwondo (seni), Volley ball, Bulu Tangkis, Basket ball, Futsal, dan Panjat Tebing,” bebernya.
Sementara, lanjut Amir, untuk bidang Ilmiah dan riset ditranformasikan ke dalam Olimpiade, Agama, Sains dan Riset (OASE). Perubahan perhelatan PIONIR menjadi OASE dan Pesona adalah ide dari Suyitno selaku Direktur Diktis.
“Salah satu alasannya adalah karena perhelatan PIONIR memiliki cabang lomba/pertandingan yang sangat banyak sehingga membutuhkan tenaga dan persiapan yang cukup besar. Sehingga untuk lebih memudahkan dan lebih fokus, maka pionir dibagi menjadi OASE dan Pesona,” terangnya.
Istilah OASE sendiri dicetus langsung oleh Direktur Diktis, sementara penamaan PESONA diusulkan oleh Kasi Kemahasiswaan, Amiruddin Kuba dan kemudian disetujui oleh Direktur Diktis serta diamini oleh Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Ruchman Basori (ketika itu, 2020). Kedua program nasional ini (OASE dan PESONA) adalah program pada Seksi Kemahasiswaan Subdit Sarana prasarana dan Kemahasiswaan dibawah pimpinan kasubdit Zulpan Syarif Supriadi Hasibuan. (AK)
Bagikan: