Salatiga (Pendis)- Tidak membutuhkan waktu lama sejak perubahan menjadi universitas, Jurnal ilmiah Ijtihad yang dikelola Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga berhasil terindeks Scopus. Hal ini menegaskan bahwa kampus yang berada di kota Salatiga ini menjadi kampus teladan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Muhamamd Ali Ramdhani mengakui bahwa capaian tesebut merupaka hal yang luar biasa. Hal ini juga menegakan bahwa UIN Salatiga sebagai kampus teladan dalam bidang jurnal.
Dhani berharap, bahwa hal seperti ini mampu menjadi contoh baik alias best-practices UIN Salatiga menjadi inspirasi untuk kampus-kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam lainnya, “Ini luar biasa. UIN Salatiga mampu menegaskan dirinya sebagai kampus teladan terutama di bidang jurnal. Semoga best-practices UIN Salatiga ini bisa menjadi inspirasi untuk kampus-kampus lainnya”, ungkap alumni IPB Bogor, di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Untuk diketahui, sebelumnya, jurnal IJIMS UIN Salatiga berhasil meraih masuk peringkat 15 dalam daftar jurnal terbaik tingkat dunia kategori religious studies dan sekarang jurnal IJTIHAD juga berhasil terindeks Scopus.
Sedangkan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag, Amien Suyitno menambahkan, reputasi jurnal merupakan representasi dari keseriusan untuk meraih world class university. Sebab, jurnal dan publikasi ilmiah berisi capaian riset dan karya-karya akademis dosen, serta kemampuan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan peneliti dari luar negeri.
Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy menilai capaian tersebut dapat menambah deretan prestasi internasional UIN Salatiga dalam bidang publikasi ilmiah. "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur UIN Salatiga dapat kembali menorehkan milestone dalam bidang publikasi ilmiah. Selamat bagi para pegiat jurnal Ijtihad yang sudah istiqomah mengawal jurnal ini sehingga meraih capaian terbaik," ujarnya.
Guru Besar bidang Studi Islam itu berharap capaian jurnal Ijtihad dapat memotivasi dan menggairahkan kerja pegiat jurnal lainnya di lingkungan UIN Salatiga maupun di lingkungan PTKN pada umumnya. "Semoga dengan terindeksnya jurnal Ijtihad dapat meningkatkan daya saing lembaga pada skala internasional," lanjutnya.
Sedangkan Editor in Chief Ijtihad, Dr. Muhammad Chairul Huda menyampaikan harapan agar jurnal Ijtihad dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu khususnya keilmuan Hukum Islam, "Apa yang kami capai ini bukanlah garis akhir, melainkan langkah awal untuk terus berkarya mengembangkan keilmuwan."
Jurnal Ijtihad merupakan jurnal di UIN Salatiga yang terdaftar P-ISSN sejak bulan April 2001 dan terbit pertama Vol.1 No.1 pada Juni 2001. Pada Bulan Juli 2009, Ijtihad terakderitasi B dan memperoleh akreditasi SINTA 2 pada Juli 2018. Guna menjaring karya terbaik dari para penulis yang expert dalam bidang Hukum Islam, Ijtihad bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Hukum Keluarga Islam (ADHKI) Indonesia Pada Bulan April 2019.
Ijtihad menekankan pada aspek yang terkait kajian Fiqih dalam konteks ke-Indonesia-an dengan menggunakan pendekatan socio-legal studies. Dalam kajian Jurnal Ijtihad, hukum Islam dapat dielaborasikan dengan kajian budaya (cultural studies), politik, sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, sejarah, filsafat, astronomi Islam (ilmu falak) serta hukum yang hidup di masyarakat (living law).
Bagikan: