Gorontalo (Pendis) – Gelaran The 2nd Biannual Conference on Research Results Tahun 2022 (BCRR 2) telah resmi ditutup pada Sabtu (26/11/2022) malam. Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama bekerjasama dengan IAIN Sultan Amai Gorontalo ini, dilaksanakan pada 25-27 November 2022.
Plt. Direktur Diktis, Syafi’i menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh hadirin atas ketidakhadiran Direktur Jenderal pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, dikarenakan kondisi fising yang kurang baik.
Beliau menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah me-launching Pusaka Super Apss yang merupakan sebuah aplikasi layanan Kementerian Agama secara virtual.
Syafi’i melanjutkan, agar PTKI terus bertransformasi dari sekolah tinggi ke Institut kemudian Institut ke Universitas yang memungkinkan untuk dapat membuka prodi-prodi non keagamaan.
“Hal ini tentu saja akan menambah Cakrawala, akan membuka perspektif kami memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi juga sains dan teknologi,” tandas Syafi’i di Gorontalo, Sabtu (26/11/2022) malam.
Ia juga menegaskan agar PTKI dapat melahirkan riset-riset yang berkualitas, apapun disiplin ilmunya, karena memang penelitian menjadi salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi.
“Salah satu dari pilar perguruan tinggi adalah penelitian. Sampai undang-undang pendidikan tinggi itu dinyatakan bahwa pendidikan tinggi itu harus memenuhi standar minimalnya pertama dan standar pendidikan kemudian tambah standar penelitian dan standar pengabdian pada masyarakat,” tuturnya.
“Penelitian menjadi salah satu dari standar pengelolaan pendidikan tinggi yang memang penting ,” imbuhnya.
Kegiatan ini, kata Syafi’i, adalah bukti bahwa riset-riset PTKI bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Ucapan selamat kepada para nomine dan juga para pemenang disampaikan Syafi’i sesaat sebelum pengumuman hasil kejuaraan.
“Saya berharap apa yang dicapai sekarang ini menjadi motivasi untuk riset-riset yang lebih berkelas di waktu-waktu yang akan datang,” harapnya.
“Yang belum bisa menjadi juara jangan kecewa, karena riset bukan untuk meraih juara tetapi riset adalah untuk pengabdian pada ilmu pengetahuan dan untuk kesejahteraan dan kemanusiaan,” tutupnya.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo, Zulkarnain Suleman, mengungkapkan rasa bangga dipercaya sebagai tuan rumah BCRR 2. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan karena telah dipercaya sebagai tuan rumah even dua tahunan ini.
“Alhamdulillah malam hari ini telah mencapai malam puncak dan malam pengadunerahan bagi para peneliti terbaik. Apapun hasil yang akan diumumkan adalah hasil yang objektif,” ujarnya.
Rektor melaporkan ada kurang lebih 1000 penelitian yang masuk ke panitia. Dan pada malam penutupan, kampus IAIN Gorontalo berupaya untuk mengembangkan budaya dan adat Gorontalo.
“Maka malam hari kami mengajak hadirin untuk memakai pakaian adat Gorontalo dan seluruh aparat ASN para pejabat dilingkungan Sultan Amai Gorontalo,” tukasnya.
Turut hadir dalam event ini, Pimpinan PTKIN/S, Pimpinan Kopertais, Wakil Rektor/Wakil Ketua I, Ketua LP2M/P3M, dan Kepala Pusat Penelitian di lingkungan PTKIN/S.
Bagikan: