Bandung (Pendis) - Berdasarkan data @halal.indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung tercacat telah mendampingi 83.480 sertifikat halal yang terbit dan menjadi yang terbanyak di tahun 2023.
Perlu diketahui, sertifikat halal yang terbit merupakan hasil dari program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) yang diselenggarakan Badan Jaminan Produk Halal (BPJPH) sejak tanggal 2 Januari 2023. Sinergitas bersama pendamping proses produk halal dan lembaga kini membuahkan hasil, hingga bisa menjadi Top 1 Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (PPH).
Tri Cahyanto, Kepala Pusat Kajian Halal UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menjelaskan dibalik kuantitas sertifikasi halal yang terbit tentu merupakan hasil dari pelatihan pendamping proses produk halal yang diselenggarakan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H).
Sepanjang tahun 2023 LP3H UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah menyelenggarakan 6 kali pelatihan rutin di setiap bulannya. “Demi mencetak pendamping proses produk halal atau sering dikenal dengan istilah P3H, lembaga menyusun kurikulum pelatihan khusus agar P3H terbekali dengan ilmu dan kompetensi siap bekerja di masyarakat,” tegasnya, dalam keterangannya Kamis (10/8/2023).
Sampai hari ini, terdapat lebih dari 2.000 P3H dari LP3H UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia yang siap melayani masyarakat. Mengingat, kewajiban sertifikasi halal telah tercantum pada UU no 33 tahun 2014 pasal 4 tentang jaminan produk halal “Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal” kemudian di kukuhkan dengan mandatori kewajiban sertifikasi halal akan dimulai pada 17 Oktober 2024 untuk produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman.
“Alhamdulillah semua atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT. Terimakasih atas dukungan penuh pimpinan dalam pengembangan halal di kampus. Kerja keras kawan-kawan Pusat Kajian Halal dan pendamping PPH di bawah naungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dukungan semua pihak yang luar biasa. Capaian ini meningkat 750% dari tahun 2022 dengan 11.000 sertifikat halal saja yang terbit,” tuturnya.
Keseriusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk bergerak memajukan ekosistem halal terlihat dari berbagai layanan yang disediakan. Juga menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal, UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah terakreditasi sebagai Lembaga Pelatihan JPH yang dapat resmi menyelenggarakan pelatihan penyelia halal dan auditor halal.
Selain itu, Universitas juga memiliki Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) untuk melayani sertifikasi halal jalur reguler dan Laboratorium Pengujian Halal terakreditasi KAN yang siap menerima sampel pengujian.
“Kedepannya, inovasi dan pengembangan akan terus dilakukan, sehingga bukan hanya menjadi Top 1 Lembaga Pendamping Halal di Indonesia, tetapi akan menjadi Universitas dengan ekosistem dan Industri Halal Top 1 di dunia,” pungkasnya.
Inilah 10 Top Lembaga Pendamping PPH
1. UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan jumlah 83.480 sertifikat halal
2. UIN Walisongo Semarang dengan jumlah 75.804 sertifikat halal
3. Halal Center Cendekia Muslim – Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim dengan jumlah 66.839 sertifikat halal
4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan jumlah 51.981 sertifikat halal
5. Gerakan Pemuda Ansor dengan jumlah 26.371 sertifikat halal
6. LSH PW ISNU Jatim dengan jumlah 13.268 sertifikat halal
7. World Halal Center Nahdlatul Ulama dengan jumlah 12.376 sertifikat halal
8. UIN Maulana Malik Ibrahim dengan jumlah 10.034 sertifikat halal
9. Universitas Pramita Indonesia dengan jumlah 7.777 sertifikat halal
10. Halal Center UIN Sunan Ampel Surabaya dengan jumlah 7.615 sertifikat halal
Bagikan: