Padang (Pendis)—Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani berharap agar Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang menguatkan literasi keagamaan (religeous literacy) agar eksis di tengah persaingan.
Hal itu dikatakan Muhammad Ali Ramdhani pada Pembinaan ASN di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang, pada Kamis (18/11).
Religeous literacy, lanjut Dhani, merupakan salah satu dari kecerdasan masa depan, yang harus dikuasai manusia yang hidup di abad ini, yaitu literasi keuangan (financial literacy), literasi digital (digital literacy), literasi numerik (numeric literacy), literasi kesehatan (healt literacy) dan literasi keagamaan (religious literacy).
“Pengembangan literasi keagamaan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap keagamaan yang moderat, inklusif dan toleran”, terang Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Di hadapan Pimpinan UIN Padang, Dhani panggilan akrab Dirjen Pendidikan Islam menegaskan salah satu syarat agar UIN Imam Bonjol eksis ditengah persaingan adalah dengan menyuguhkan Islam yang rahmatan lil álamin. “Islam yang ramah bukan marah, toleran dan akomodatif terhadap budaya local”, katanya.
Selain literasi keagamaan, Dhani mengharapkan agar para pejabat UIN Imam Bonjol untuk melakukan perencanaan program pengembangan UIN dengan baik. “Perencanaan yang baik akan memandu ke arah mana kita melangkah dan bagaimana mengeksukusinya”, katanya.
ASN juga harus mencerminkan sebagai manusia yang berlebih pengetahuannya, mumpuni ketrampilannya dan mengekspresikan nilai-nilai dengan baik.
Sementara itu Rektor UIN Imam Bonjol, Martin Kustati mengatakan saat ini UIN memiliki 14.000 mahasiswa, tersebar di 8 fakultas dengan 38 program studi. Memiliki 368 dosen dan 161 tenaga kependidikan. “Saya percaya setiap aparatur pada UIN Padang mempunyai potensi dan bekal terbaik untuk bersaing menuju kemajuan”.
Martin menambahkan saat ini kita sedang berbenah untuk menambah guru besar, lektor kepala, dan membenahi pelayanan dengan menerapkan electronic office. “Ada 10 orang penambahan guru besar yang ditargetkan dan dilakukan pembekalan”, katanya.
Hadir mendampingi Dirjen Pendidikan Islam,, Kasubdit Ketenagaan Diktis Ruchman Basori beserta Tenaga Ahli Ditjen Pendis.
Tags:
pendisBagikan: