Yogyakarta(Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa orang yang berilmu, dunia kita adalah cara berpikir kita terhadap dunia. Ketika engkau menyebut bahwa dunia menyapa lembut padamu, dia akan betul menyapa lembut padamu, maka pikiranmu yang sesungguhnya menentukan dirimu dan kekuatan pikiran dalam ilmu.
Demikian disampaikan Ramdhani saat memberikan arahan pada Stadium Generale 2024 Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta untuk penguatan dan peningkatan kapasitas kompetensi dosen terlebih dengan adanya kebijakan akademik yang kian berkembang dan penuh tantangan. pada Selasa (16/01/2024)
"Kita mewarisi mahasiswa kita dengan hal yang sangat substansial bagi kehidupannya yaitu ilmu. Ilmu selalu bergerak dan berubah secara cepat karenanya seorang pendidik harus terus meningkatkan kompetensi diri sebagai dasar menyelami dunia Pendidikan yang sudah sangat berbeda dari jaman Ketika dulu Bapak/Ibu dosen masih menjadi mahasiswa," ucap Ramdhani.
Ia mengingatkan meskipun sudah mencapai puncak akademik tertinggi, agar proses pembelajaran tidak boleh berhenti. Dalam kesempatan tersebut, Ramdhani membekali makna ilmu yang terdiri dari tiga huruf pembentuk. Pertama, 'ain bahwa seseorang yang berilmu memiliki derajat "illiyyin (dimulyakan). Kedua, Lam. Seorang yang berilmu harus Latif, yakni memiliki kelembutan budi dan rasa. Ketiga, mim untuk mewakili almulk yaitu Raja. Orang yang memiliki ilmu akan menjadi raja diraja paling tidak menjadi raja terhadap dirinya sendiri dan mampu menaklukkan musuh yang paling besar yaitu hawa nafsunya.
"Seseorang yang berilmu akan memiliki derajat yang lebih mulia dibanding dengan orang yang tidak berilmu dia, akan memiliki kehalusan budi dan rasa dan pengendali dirinya dari setiap aktivitas-aktivitas yang tidak dikehendaki dan diinginkan dari sisi manusia sesuai dengan perintah Allah," papar Ramdhani.
Ia menyambut baik dan support terkait pendirian Pendidikan Doktor Studi Islam seperti harapan Rektor dan Badan Pembina Harian Universitas Ahmad Dahlan, serta menguatkan bahwa puncak dari semua ilmu adalah agama. Kedepannya Universitas Ahmad Dahlan mampu menunjukkan konsistensinya dalam pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan dalam memberikan penguatan intelektual dan nilai syar’i pada lulusan sehingga menciptakan lulusan yang islami dan berkemajuan, harapnya.
Stadium Generale 2024 dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Muchlas dan diberikan penguatan oleh Badan Pembina Harian Universitas Ahmad Dahlan Ahmad Muttaqin. Keduanya menyampaikan harapan besar dalam dibukanya program studi baru untuk Pendidikan Doktor Studi Islam yang mampu menaungi Pendidikan Agama Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Perbankan Syariah, dan Ilmu Hadist.
Muchlas juga memiliki harapan besar bahwa berkembangnya pendidikan di Indonesia ini, Universitas Ahmad Dahlan terlibat langsung dalam meluluskan mahasiswa yang tidak hanya akademiknya saja tetapi juga memiliki nilai keislaman yang seimbang, agar memiliki daya jual yang lebih daripada lulusan di kampus-kampus besar lainnya.
Tags:
kampusBagikan: