Kudus (Pendis) — Aliya Fitrahani atau yang kerap disapa Aliya adalah wisudawan program studi Tadris Matematika IAIN Kudus. Ia baru saja lulus dalam Wisuda luring periode Oktober Sabtu (28/10) di GOR IAIN Kudus. Berhasil mengantongi IPK 3,93, langsung saja Aliya meraih prestasi sebagai wisudawan terbaik dengan indeks prestasi tertinggi di jenjang S1.
Kendati tidak berasal dari keluarga berada, Aliya memiliki orang tua dan kerabat yang kaya akan dukungan. Bapak Mustamir (Alm) dan Ibu Suprihatin adalah motivasi terbesar Aliya untuk terus berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik. Bergantung pada pendapatan Ibu Suprihatin yang berkeseharian sebagai buruh pabrik, Aliya berhasil menyelesaikan studinya dengan penuh prestasi baik tingkat nasional maupun internasional.
Aliya menempuh pendidikan di MI NU Wasilatut Taqwa pada tahun (2006 – 2013), kemudian melanjutkan ke MTs NU Sultan Agung (2013 – 2016), dan MA Mu’allimat NU Kudus pada (2016 – 2019). Selama di bangku sekolah, Aliya merupakan siswa yang rajin dan berprestasi. Selain fokus pada bidang akademik, ia juga mengikuti kegiatan organisasi untuk menunjang kemampuan soft skill-nya.
Saat di bangku MA, ia bergabung menjadi tim editor Majalah Kalamuna MA Mu’allimat NU Kudus. Aliya bertugas untuk menyeleksi artikel yang layak dipublikasikan di majalah serta mengedit dan merevisi artikel sesuai dengan PUEBI dan kaidah EYD. Meskipun awalnya ia tidak memiliki minat di bidang kepenulisan, tetapi akhirnya ia terjun ke bidang tersebut berkat saran dari sang ibu. Ia berhasil lolos perekrutan dan mendapatkan posisi sebagai editor utama.
“Selain menjadi editor, saya juga merangkap menjadi reporter dan layouter. Sebagai reporter ada banyak hal bermanfaat yang saya dapatkan, salah satunya dapat sowan ke rumahnya yai yai yang masyhur di kota Kudus, seperti KH. Em Nadjib Hasan (KETUA YM3SK), dan Pak Nalal (Putra KH. Choirozzyad dan Cucu KH Turaichan Tajus Syarof). Menjadi layouter juga membuat saya tertarik dengan desain dan akhirnya menjadi bekal untuk desain media pembelajaran yang menarik di bangku kuliah. Jadi semua prestasi saya berkat ikut nasehat ibu,” ujar Aliya Fitrahani.
Ketika berada di bangku kelas 10, Aliya harus menerima bahwa sang ayah tidak lagi berada di sisinya. Prestasinya sempat turun, namun ia bertekad saat di bangku kuliah nanti ia harus lebih baik daripada sebelumnya baik di bidang akademik maupun non akademik.
Perkataannya dibuktikan dengan nyata. Segudang prestasi ia kantongi saat di bangku kuliah mulai dari semester awal hingga akhir. Adapun prestasi yang telah diperoleh diantaranya Juara 2 Juara 2 Lomba Esai Tingkat Umum Se-Nasional di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2021), Juara 1 Lomba Esai Mahasiswa Tingkat Nasional di IAIN Syekh Nurjati Cirebon (2022), Juara 2 Lomba Esai Mahasiswa Tingkat Nasional di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2022), Juara 3 Lomba Esai Mahasiswa Tingkat Nasional di Universitas Bengkulu(2022), Juara 1 Lomba Media Pembelajaran Berbasis ICT Tingkat Mahasiswa Se-Nasional di Universitas Jambi (2022), Juara 1 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional di UIN Ar-Raniry Banda Aceh (2022), Juara 1 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional di Universitas Darussalam Gontor (2022), Juara 1 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional di IAIN Kudus (2022), Juara 3 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional di Universitas Trunojoyo Madura (2022), dan Juara 3 Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional di UIN Salatiga (2022).
Pada tahun terakhir studinya, semangat prestasinya tak juga turun. Beberapa perlombaan nasional dan internasional ia ikuti, kemenangannya antara lain Juara 1 International Creating Learning Media Competition di Universitas Nahdlotul Ulama Surabaya, Juara 1 Inovasi Video Pembelajaran Tingkat Internasional di Universitas Darussalam Gontor, Juara 2 Lomba Esai Mahasiswa Nasional di UIN Salatiga, Juara 3 Lomba Esai Mahasiswa Tingkat Nasional di Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung, dan Juara 4 Lomba Media Pembelajaran dalam Kegiatan OASE KEMENAG RI Se-PTKI Indonesia.
Mahasiswa dengan sapaan Aliya ini selama kuliah juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif. Organisasi yang pernah ia ikuti selama menjadi mahasiswa yaitu Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-K IAIN Kudus Departemen Pendidikan. Sebagai salah satu bentuk pengabdiannya sebagai penerima beasiswa bidikmisi, ia ikut berperan aktif dalam memfasilitasi dan mengembangkan bakat dan minat mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan KIP-K di bidang akademik dan non akademik.
Aliya menceritakan bahwa berbekal ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan, ia juga mengajar les privat kepada anak anak sekolah, bergabung dalam tim bimbel hingga tentor freelance. Kegiatan itupun berlanjut hingga kini ia bisa membuka les privat pribadi dan mulai berprofesi menjadi Guru Matematika di MTs NU Sultan Agung sejak Agustus lalu.
Ia juga berterima kasih kepada orang tua, teman-temannya dan dosen-dosen Tadris Matematika yang telah membimbing dan menghantarkan sampai menjadi wisudawati terbaik.
Bagikan: