Jember (Pendis) – Ribuan Mahasiswa Baru Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember mengikuti kegiatan Gema Sholawat di Depan Lapangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Kamis (24/08/2023).
Gema Sholawat ini merupakan puncak kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di UIN KHAS Jember tahun ini.
Wakil Rektor UIN KHAS Jember, Hepni dalam kesempatan ini resmi menutup kegiatan PBAK 2023. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia baik dari dosen maupun dari mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan PBAK ini.
“Apresiasi dan penghormatan yang tinggi kepada seluruh panitia yang telah mensukseskan kegiatan PBAK ini, terutama kepada senat mahasiswa dan dewan mahasiswa UIN KHAS Jember,” ucapnya.
Menurutnya, PBAK kali ini diaksentuasikan kepada sinergi antara rasionalitas mahasiswa sekaligus pengembangan mentalitas spiritual. Mengambil tema Revitalisasi Moderasi Beragama.
“Kita sengaja mengambil tema tersebut karena ada empat hal penting yang menjadi pilar daripada moderasi,” lanjutnya.
Ia menyebutkan empat pilar moderasi beragama yaitu Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan, dan local wisdom.
Wakil rektor III tersebut memaparkan keempat pilar tersebut. Pertama; Yang menandai rasionalitas mahasiswa baru ialah komitmen kebangsaan bahwa NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah harga mati. Kepatuhan terhadap berbagai regulasi menjadi sesuatu yang niscaya. Maka yang pertama kali dilihat adalah loyalitas sebagai mahasiswa baru.
Lanjutnya, pilar yang kedua yakni toleransi. Berbagai macam suku, budaya dan daerah berkumpul menjadi satu tempat agar saling mengenal satu sama lain. Adapun pilar yang ketiga adalah Anti kekerasan. Dan yang terakhir adalah local wisdom, kearifan lokal. Yang salah satu penerapannya dalam PBAK ini adalah penerapan jadwal menjadi dinamis, mengadaptasi dan juga menghargai kearifan lokal.
“Yang paling utama dalam PBAK ini adalah untuk menciptakan dan mewujudkan mahasiswa baru yang mempunyai sinergi antara rasionalitas dan vitalitasnya atau yang disebut ulul albab,” lanjutnya.
“Perpaduan antara otak jerman dan hati mekah, Perpaduan antara kepandaian, kecerdasan, kecemerlangan akal, kebeningan dan keteguhan hati serta ketulusan hati,” tambahnya.
Hepni berharap, kegiatan ini merupakan permulaan yang baik akan terus dilanjutkan dalam perkuliahan. Ia meminta kepada para dekan untuk mengakomodir kurikulum yang memberikan kebebasan dan pemberdayaan kepada mahasiswa agar para mahasiswa tumbuh sebagai generasi bangsa yang diharapkan.
“Semoga dari mahasiswa baru UIN KHAS Jember akan mengguncang dunia dan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia dan bagi dunia,” pungkasnya.
Bagikan: