Banda Aceh (Pendis) -- Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Mujiburrahman melantik Saifuddin A Rasyid sebagai Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama UIN Ar-Raniry Banda Aceh di Aula gedung Rektorat Kopelma Darussalam Banda Aceh, Senin (22/5/2023).
Proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bersamaan dengan pelantikan Kepala Pusat Pengelolaan Jurnal dan Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas dan Pascasarjana di Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Mujiburrahman mengatakan bahwa jabatan yang diemban adalah amanah dan merupakan bentuk kepercayaan pimpinan untuk dijalankan sebaik-baiknya demi perbaikan dan kemajuan lembaga.
Rektor menegaskan bahwa pelantikan tersebut subtansinya adalah pada pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengangkatan para ketua GJM di Lingkungan UIN Ar-Raniry ini menjadi hal baru, sebab, sebelumnya GJM ini sudah ada, namun tidak sebagai Dosen dengan Tugas Tambahan (DT).
Mujiburrahman menambahkan, mengingat begitu pentingnya GJM pada lembaga pendidikan UIN Ar-Raniry ini, maka seluruh ketua GJM se lingkungan UIN Ar-Raniry mulai saat ini dinaikkan statusnya sebagai dosen dengan tugas tambahan.
Dalam kesempatan tersebut, secara khusus Rektor meminta kepada Kepala Pusat Pengelolaan Jurnal dan Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama untuk segera melakukan telaah baik regulasi, kebijakan dan program untuk dapat menyusun struktur pengelolaannya.
"Ke depan kita berharap tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena persoalan biaya, pulang kampung karena tidak mampu bayar kos. Semoga kehadiran Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama mampu menjadi solusi atas permasalahan tersebut melalui pengelolaan dana abadi," tegas Rektor Mujib dalam sambutannya saat melantik Kepala Pusat dan GJM di lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Sementara itu, secara terpisah usai pelantikan Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama UIN Ar-Raniry, Saifuddin A Rasyid mengatakan akan berkomitmen melaksanakan secara maksimal amanah yang diembankan kepadanya.
Lebih lanjut, kata Saifuddin yang juga sebagai Imum Chik Tungkop Aceh Besar ini menjelaskan terkait program moderasi yang akan dijalankannya bersama pengurus akan menyesuaikan dengan kebijakan pimpinan UIN Ar-Raniry, dan tahapan yang sesuai.
"Yang pasti program akan menyentuh atau melibatkan pimpinan, dosen, para pegawai, mahasiswa, ya semua stakeholder di UIN Ar-Raniry. Terkait mengenai bidang pembinaan kerohanian kita akan fokus kepada masiswa, dan dilakukan melalui mesjid," kata Tgk Saifuddin usai dilantik.
Ke depan, kata Saifuddin mesjid fathun qarib di lingkungan kampus UIN ini akan padat dengan berbagai aktifitas belajar keagamaan dan praktek ibadah mahasiswa.
"Mesjid akan bekerja sama secara dekat dengan Ma’had dan prodi. Dengan kata lain mesjid fathun qarib akan lebih sibuk melayani mahasiswa. Karena itu juga secara bertahap akan dipikirkan pembenahan manajemennya, fasilitasnya dan daya dukung jaringannya," ujarnya.
Menurutnya, Mesjid tidak boleh statis tetapi dinamis, oleh karena itu Mesjid harus menjadi pusat kegiatan mahasiswa bidang keagamaan dan ibadah.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan dan sejumlah pejabat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. []
Tags:
moderasiberagamaBagikan: