Bangka (Pendis) - Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Siswa dan Mahasiswa di Bangka Belitung di Asrama Haji Kanwil Kemenag Babel mendiskusikan berbagai hal, diantaranya terkait tempat ibadah yang ada di Indonesia dan pernikahan beda agama dan pandangan peserta terkait defisini dan batasan moderasi beragama. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari yakni, 23-24 Oktober 2023.
"Moderasi Beragama berbeda dengan Moderasi Agama. Moderasi beragama adalah cara kita, alam pikir kita, paradigma, cara pandang terhadap perilaku kita dalam menjalankan agama. Yang dimoderasi itu bukan agamanya, tetapi cara, perilaku, sudut pandang, paradigma kita terhadap agama", hal ini diungkap Staf khusus Menag, Hasanuddin Ali saat menyampaikan materi terkait konsep moderasi beragama Kemenag. Sebelum masuk ke materi, Beliau menyamakan persepsi terkait moderasi beragama, Selasa (24/10/2023).
Menurutnya bahwa betapa pentingnya moderasi beragama ini disosialisasikan kepada anak muda dan mengucapkan selamat kepada peserta karena mereka adalah anak muda pertama yang mengikuti Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama ini.
Ia juga mengungkap empat Indikator dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan menghargai tradisi budaya yang tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.
Untuk mendalami moderasi beragama dari perspektif berbeda, Mariana Ariestyawati yang merupakan Staf ahli Kemenag RI menjelaskan terkait sketsa kehidupan Keberagamaan di Indonesia.
"Kita semua terutama mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini, hendaknya berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial, jangan sampai terjadi hal yang tidak mencerminkan sikap moderasi beragama saat bersosial mediasebab kalian harus bersikap lebih moderat dibandingkan mahasiswa lain yang belum mengikuti sosialisasi sekaligus menjadi agen toleransi" pesannya.
Selanjutnya, Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Babel, Abdul Rohim menyampaikan bahwa Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah berIndonesia dan berIndonesia itu pada hakikatnya adalah beragama, ungkapnya saat menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan, Jati Diri dan Sikap Diri Pegawai,
Bagikan: