Jambi, (PENDIS) ~ Untuk meningkatkan peringkat sebagai kampus ramah difabelpada Unesa-Dimetric Awards 2023, Pusat Kajian Disabilitas (PKD) UIN STS Jambi mengutus peserta pelatihan bahasa isyarat perwakilan dosen dan karyawan. Terdapat dua puluh orang dosen dan karyawan mengikuti pelatihan bahasa isyarat yang diselenggarakan oleh Pusbisindo Jambi. (Senin,03/04/2023)
Pelatihan ini digelar di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi. Pusbisindo melakukan pelatihan secara bertahap dan membagi peserta pada beberapa angkatan. Pada angkatan ini, agar kelas kondusif PKD mengirimkan 10 orang peserta terlebih dahulu dan 10 lainnya menyusul pada angkatan berikutnya.
Tujuan dari pelatihan bahasa isyarat ialah sebagai kebutuhan bagi kampus ramah difabel. Hal ini merupakan aspek penunjang pada pengisian Borang Perangkingan Dunia Unesa-Dimetric yang dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun. Ketua PKD, Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd. berharap UIN STS Jambi dapat meraih peringkat 10 besar karena pada tahun 2022, UIN STS Jambi meraih peringkat ke-13 dari 125 Perguruan Tinggi Se-Dunia.
Tujuan dari pelatihan bahasa isyarat ialah sebagai kebutuhan bagi kampus ramah difabel. Hal ini merupakan aspek penunjang pada pengisian Borang Perangkingan Dunia Unesa-Dimetric yang dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun. Ketua PKD, Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd. berharap UIN STS Jambi dapat meraih peringkat 10 besar karena pada tahun 2022, UIN STS Jambi meraih peringkat ke-13 dari 125 perguruan tinggi se-dunia. Tujuan lainnya yaitu menyiapkan dosen-dosen dan karyawan yang terampil berbahasa isyarat guna mendukung pembelajaran dan pelayanan administrasi mahasiswa difabel khususnya tuli.
Untuk diketahui, sejak tahun lalu UIN STS Jambi telah membuka jalur penerimaan mahasiswa difabel secara resmi. Bahasa isyarat diperlukan untuk mewujudkan pendidikan inklusi di lingkungan kampus agar dapat berjalan lancar dan mengurangi kendala teknis. Tujuan lainnya ialah peserta yang lulus dalam pelatihan bahasa isyarat dasar dapat menyebarkan keterampilannya pada dosen dan karyawan lainnya.
Peserta pelatihan bahasa isyarat diambil dari peserta pelatihan softskill bagi tahun 2022 lalu. Beberapa dosen diambil dari program studi yang memiliki mahasiswa tuli. Fakultas yang memiliki mahasiswa tuli yaitu Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program ini adalah bentuk dan tanggung jawab dari PKD dalam rangka mendukung visi dan misi Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, M.A., Ph.D. sebagai kampus ramah difabel di Indonesia dan sebagai lokomotif perubahan. “Harapannya ke depan, baik dosen dan karyawan UIN STS Jambi mahir dalam menggunakan bahasa isyarat”.
“Tidak ada salahnya kita mencoba hal-hal yang baru agar kita bisa belajar dari pengalaman. Termasuk pengalaman belajar bahasa isyarat ini”, tambah Syahran. Pusbisindo sebagai penyelenggara pelatihan bahasa isyarat merupakan organisasi tuli di Indonesia, yang fokusnya mengajarkan bahasa isyarat. Pengajar pelatihan bahasa isyarat diambil dari guru tuli professional. PKD saat ini juga tengah merancang draf perjanjian kerjasama dengan Pusbisindo Jambi sebagai bentuk keseriusan dan kelancaran dalam komunikasi dan kegiatan secara berkelanjutan.
Bagikan: