Depok (Pendis) - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) jalankan komitmen untuk dapat menjadi pusat pendidikan dan juga kebudayaan. Sehingga, dalam pelaksanaannya, diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar keduanya dapat berjalan.
Hal demikian disampaikan Konsultan Kebudayaan UIII, R. Franki S. Notosudirdjo saat menyampaikan sambutan pada gelaran Cultural Friendraising Night yang diselenggarakan oleh Unit Perpustakaan Pusat UIII. Menurutnya, kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk memperluas koneksi antara pusat kebudayaan UIII dengan stakeholders.
Frangki melihat bahwa berbagai kampus yang memiliki nama mentereng di dunia memiliki pusat kebudayaan yang berjalan beriringan dengan akademiknya. Beliau menyampaikan kegiatan ini akan diikuti oleh sivitas akademika, dan tamu undangan dari berbagai kalangan.
“Tujuan acara ini mengundang semua orang-orang yang kira-kira nantinya akan bisa membantu kita untuk melaksanakan program kebudayaan, terutama tahun depan. Akan tetapi, tujuan kita seterusnya adalah program itu berjalan secara berkelanjutan. Karena kampus, selain terkenal sebagai sebuah lembaga yang memiliki kualitas akademik, tetapi juga, harus terkenal sebagai lembaga yang memiliki kualitas kehidupan budaya,” ungkapnya di Depok pada Sabtu, (10/12/2022).
Kegiatan kebudayaan yang diadakan di Procession Hall gedung Rektorat Kampus UIII ini, juga mempunyai tujuan untuk menjalankan fungsi habitus mahasiswa untuk bersentuhan dengan kegiatan kebudayaan di dalam lingkungan kampus. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat membangun koneksi bersama stakeholders dari dalam dan luar negeri untuk mendukung kegiatan-kegiatan kebudayaan di kampus UIII selanjutnya.
Sejalan dengan tujuan untuk menjadi center of excellence di bidang pendidikan dan global intercultural platform, melalui acara ini, Franki mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi jembatan awal dalam membangun jejaring internasional antara UIII dengan kampus lain, maupun dengan pusat kebudayaan negara lain di dunia internasional, sehingga dapat terus memonitor perkembangan ilmu dan budaya global.
Harapannya, UIII dapat membangun wawasan dan kesadaran untuk mewadahi kebutuhan eksistensialis para mahasiswa yang nantinya bertugas menjadi aktor dalam proses transformasi masyarakat di mana mereka hidup.
“Di samping itu, nanti ada acara yang lebih penting lagi, adalah kita membuka floor untuk meminta mereka untuk memberikan komentar atau tanggapan, saran, dan komitmen yang lebih penting, bahwa nantinya setelah kita memaparkan program kita, Insha Allah akan bersedia membantu kita, one way or another. Mungkin juga mereka punya saran pada kita, jadi kita benar-benar terbuka, ini adalah usaha kita untuk menjalankan kerja sama dengan mereka,” jelasnya.
Nantinya, kegiatan ini akan menyampaikan gambaran pusat kebudayaan di UIII yang disampaikan oleh R. Franki, dan menampilkan beberapa pertunjukkan, seperti penampilan dari Indonesia National Orchestra. Menurutnya, penampilan dari Indonesia National Orchestra akan menjadi representasi dari kebudayaan musik Indonesia yang sangat beragam dan memiliki kualitas yang tinggi. Grup ini juga menurutnya memainkan alat musik yang berangkat dari tradisi, tetapi bukan merupakan musik tradisional asli, tetapi musik modern.
“Mereka berangkat dari tradisi, jadi cirinya masih sangat kuat, dan ini merupakan sesuatu yang baru, belum ada di Indonesia. Biasanya alat tradisional untuk memainkan musik tradisional, ini tidak. Ini merupakan sebuah perpaduan dari kekayaan kreativitas para pemusik, ditambah kekayaan budaya musik Indonesia. Mereka kemarin main di acara G20, kemarin baru pulang juga dari Jerman, dari Eropa, mereka ini memainkan alat musik dari berbagai daerah dan mereka sendiri memainkan musik yang berangkat dari tradisi,” kata Franki.
Saat ini, UIII sudah memiliki 64 mahasiswa asing berasal dari 21 negara yang sedang melanjutkan pendidikan mereka di Fakultas Studi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial, dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Kampus UIII nantinya memiliki beragam fasilitas yang dapat mendukung program kebudayaan, seperti recital/theater hall, screening room, art gallery, cultural house, amphitheater, dan outdoor venues.
Bagikan: