Makassar (Kemenag) - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Nippon Asia Halal Association (NAHA) Jepang untuk pengembangan industri halal di Indonesia dan Jepang.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, dan Direktur NAHA Jepang, Dr. Saeed Akhtar. Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di Chiba Islamic Cultural Center, Chiba, Jepang, pada Kamis, 11 Juli 2024.
Prof. Hamdan Juhannis menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang dalam industri halal, serta membuka peluang baru bagi pengembangan produk dan jasa halal yang lebih luas di pasar internasional. "Kerjasama ini mencakup pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta pelatihan dan sertifikasi bagi para pelaku industri halal," tambah Prof. Hamdan, yang juga mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga.
Menurut Prof. Hamdan Juhannis, kerjasama ini akan memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas produk halal, baik di Indonesia maupun di Jepang. Guru Besar Sosiologi ini berharap UIN Alauddin Makassar dan NAHA berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri halal dan memperkuat ekosistem halal global.
Sebagai implementasi dari MoU ini, akan diadakan Insight Halal Webinar, hasil kerjasama antara Lembaga Pengkajian Halal (LPH) UIN Alauddin Makassar, NAHA, dan Universitas Teknologi Mara (UiTM) Selangor Malaysia, pada Kamis, 18 Juli 2024. Webinar ini akan menghadirkan narasumber dari ketiga institusi tersebut.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan industri halal di kedua negara akan semakin maju dan mampu bersaing di pasar global, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kualitas produk halal di Indonesia dan Jepang.
Bagikan: