UIN Bandung Dorong Kurikulum Berbasis Cinta untuk Pendidikan yang Humanis dan Bermakna

Jumat, 20 Juni 2025 12:17 WIB
Pendis

UIN Bandung Dorong Kurikulum Berbasis Cinta untuk Pendidikan yang Humanis dan Bermakna

Bandung (Pendis) -- UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut berkontribusi dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Strategi Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC): Membangun Pembelajaran Humanis dan Bermakna” yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM.

Kegiatan FGD ini digelar di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis, (19/6/2025).

Dengan menghadirkan empat narasumber dari kalangan akademisi dan peneliti: Fakry Hamdani, (Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung), Aan Hasanah, (Guru Besar Psikologi Pendidikan dan Karakter UIN Bandung), Ulfiah (Dekan Fakultas Psikologi UIN Bandung), Shiyamu Manurung,(Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN).

FGD dibuka secara resmi oleh Muhammad Ali Ramdhani, selaku Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun pendekatan kurikulum yang humanis, inklusif, dan bermakna dalam pendidikan tinggi keagamaan.

Saat memberikan arahan Kang Dhani, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya transformasi pendidikan keagamaan yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama. Caranya dengan merekonstruksi (menata kembali) sistem pendidikan agar mampu melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta sebagai prinsip dasar dalam kehidupan.

“Pendidikan tidak hanya sebagai amanah konstitusi, tetapi juga amanah keagamaan dan kemanusiaan. Kurikulum Berbasis Cinta menjadi jalan untuk menanamkan empati, penghormatan terhadap perbedaan, dan cinta kepada Tuhan, sesama manusia, bangsa, serta lingkungan,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Rohmat Mulyana Sapdi, selaku Ketua Panitia dan Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan menyampaikan bahwa meskipun kegiatan ini berskala terbatas, namun substansi yang dibahas sangat penting bagi arah kebijakan pendidikan ke depan.

“Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkenalkan dan merumuskan pemahaman bersama mengenai Kurikulum Berbasis Cinta, sekaligus membangun sinergi antara para pemangku kebijakan dan pelaksana pendidikan, khususnya dari lingkungan PTKIN dan madrasah,” ungkapnya.

Rohmat menjelaskan lima langkah strategis implementasi Kurikulum Berbasis Cinta, yaitu: Pertama, Eksplorasi. Melakukan kajian konseptual dan pemetaan kebutuhan dalam rangka memahami konteks dan tantangan yang dihadapi. Kedua, Instalasi Sistem dan Infrastruktur. Membangun sistem pendukung, termasuk perangkat lunak, sumber daya manusia, serta kebijakan internal yang relevan. Ketiga, Penerapan Awal (Pilot Project). Menerapkan kurikulum secara terbatas pada satuan pendidikan tertentu sebagai proyek percontohan. Keempat, Penerapan Penuh. Meluaskan penerapan kurikulum ke seluruh satuan pendidikan terkait setelah dilakukan evaluasi pada tahap awal. Kelima, Evaluasi dan Keberlanjutan. Melakukan evaluasi menyeluruh untuk menjamin keberlangsungan dan pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.

Sebagai keynote speaker, hadir Tedi Priatna, Wakil Rektor II sekaligus Plh. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam paparannya yang berjudul “Peran PTKIN dalam Mewujudkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)”, menjelaskan bahwa pendidikan agama tidak boleh menjadi ruang yang menumbuhkan kebencian.

“Guru agama harus menjadi penyemai kasih sayang, bukan sekadar penghafal dogma. Kurikulum Berbasis Cinta adalah roh baru pendidikan Islam modern yang harus dihidupkan melalui nalar, jiwa, dan praktik pendidikan,” jelasnya.

Kurikulum ini, menurut Tedi, menginternalisasi empat nilai utama: cinta kepada Tuhan (hablum minallah), cinta kepada sesama (hablum minannas), cinta kepada lingkungan (hablum bil bi’ah), dan cinta kepada bangsa (hubbul wathan). Prinsip-prinsip inilah yang menjadi dasar dalam membentuk sistem pendidikan yang humanis, inklusif, dan berkeadaban.

FGD ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi strategis antara Kementerian Agama, PTKIN, dan madrasah, “dalam rangka mewujudkan pendidikan yang membumi, menyentuh hati, dan relevan dengan dinamika zaman,” bebernya.

Dalam sesi pemaparannya, Fakry Hamdani, (Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung) membahas tema "Menakar Materi Pembelajaran Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)."

Pemetaan materi ajar yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga mampu membentuk dimensi afektif peserta didik.

Aan Hasanah, (Guru Besar Psikologi Pendidikan dan Karakter UIN Sunan Gunung Djati Bandung) mengulas strategi pembelajaran KBC dengan menitikberatkan pada integrasi nilai dan karakter. Core Ethical Values dalam KBC mencakup nilai-nilai utama seperti empati, kasih sayang, toleransi, keadilan dan kesetaraan, hormat, serta kerendahan hati, perikemanusiaan, kerjasama dan kolaborasi, keadilan dan tanggungjawab serta percaya diri.

“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat,” ujarnya, menegaskan pentingnya kualitas pendidik dalam keberhasilan implementasi kurikulum.

Ulfiah, (Dekan Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung) memfokuskan pemaparannya pada Strategi Evaluasi Capaian Kurikulum Berbasis Cinta. Pendidikan harus menjadi jalan utama dalam mencetak generasi yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas tinggi, integritas, serta keterampilan dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Kurikulum Berbasis Cinta hadir sebagai strategi untuk menanamkan nilai kasih sayang, harmoni, dan peradaban yang berlandaskan sikap saling mencintai,” paparnya.

Shiyamu Manurung, (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), menelaah Kurikulum Berbasis Cinta dalam Perspektif Riset Pendidikan Karakter. Pendekatan pendidikan berbasis cinta menempatkan kasih sayang, empati, penghargaan, dan kepedulian sebagai fondasi utama dalam proses belajar.

“Menurut saya, cinta dipahami sebagai energi ruhaniah yang menghubungkan manusia dengan Tuhan (hablum minallah), dengan sesama (hablum minannas), dengan ilmu (hablum minal 'ilm), dan dengan alam (hablum minal kaun),” pungkasnya.


Tags:

UIN

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
UM-PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan