Palu (Pendis) - Sejumlah 407 wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu terwisuda pada Kamis (29/02/2024), di Auditorium UIN Datokarama Palu. Wisudawan ini terdiri dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 207 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 82 orang, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) 62 orang, Fakultas Syariah (FASYA) 31 orang, dan Pascasarjana 20 orang.
Pada pelaksanakan wisuda ke-6 Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2-S3) Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024, wisudawan terbaik diantaranya mahasiswa FUAD Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Ahmad Ali Zubair dengan IPK 3,84. Mahasiswa Fasya Prodi Hukum Keluarga Firdha Nurul Aswa dengan IPK 3,77. Mahasiswa FEBI Prodi Perbankan Syariah Nur Ilma dengan IPK 3,89, dan mahasiswa FTIK Prodi Pendidikan Bahasa Arab Annisa Nur Rahma Cahyani dengan IPK 3,95.
Rektor UIN Datokarama Palu, Lukman S. Thahir mengatakan wisudawan - wisudawati bahwa hari ini adalah akhir dari seluruh proses-proses anda kuliah di UIN Datokarama Palu.
"Saya mengucapkan selamat kepada yang diwisuda pada hari ini semoga Allah SWT selalu mendampingi anda semua, akan memberkahi hidup anda sehingga bisa menjadi calon-calon pemimpin di masa depan," kata Rektor.
Kemudian untuk orang tua yang telah percaya dan menitipkan anaknya ke UIN Datokarama Palu, civitas akademika kata Rektor mengucapkan terimakasih dan hari ini UIN Palu menyerahkan kembali anak-anak dari bapak dan ibu.
"InsyaAllah kami telah menitipkan kepada mereka ilmu dan cinta, sehingga mereka siap untuk menghadapi berbagai tantangan zaman," kata Rektor.
Lanjut Rektor, dirinya baru lima enam bulan menjadi rektor di sini, dan ini adalah wisuda pertama bagi dia dengan seluruh jajaran pejabat yang ada di UIN Datokarama Palu, dengan visi yang dikembangkan terdepan dalam integrasi ilmu, enterpreneurship, kearifan lokal dan berwawasan Islam moderat.
UIN Datokarama Palu menurut Rektor, ingin mengintegrasikan antara ilmu umum dengan ilmu - ilmu agama. Maka bagi semua dosen dari ilmu-ilmu umum mereka wajib untuk diajarkan penguatan ilmu-ilmu alquran dan hadist. Mereka diberikan penguatan dengan ilmu-ilmu akhlak atau tasawuf, dan mereka diberikan penguatan ilmu-ilmu falsafah dan kalam.
"Sebaliknya bagi dosen-dosen yang berlatar belakang ilmu-ilmu agama, maka wajib bagi mereka untuk diberi penguatan pengetahuan ilmu antropologi, ilmu sosiologi dan ilmu historis. Agar supaya kita jangan gagal paham bagaimana mendesain pembelajaran yang ada di Universitas," sebut Prof Lukman.
Sementara itu, Rektor Untad, Amar yang menyampaikan Orasi Ilmiah dengan tema "Percepatan peningkatan kualitas Perguruan tinggi melalui transformasi teknologi informasi digital".
Prof Amar menyebutkan bahwa di era 4.0 dan juga sudah memasuki society 5.0 ini masalah informasi digital merupakan suatu keniscayaan yang akan dihadapi.
Hal ini menjadi penting bagi Perguruan Tinggi di Sulteng untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Munculnya teknologi digital secara konstan akan menjadi tantangan bagi institusi pendidikan, karena potensi merubah struktur pendidikan.
"Saya kira di kondisi sekarang ini UIN Datokarama dibawah kepemimpinan Rektor Prof Lukman sudah semakin berbenah untuk memasuki era digital yang bermitra bersama-sama Universitas Tadulako," ujar Prof Amar.
Prof Amar percaya, Rektor UIN Datokarama beserta jajarannya adalah cendekiawan Indonesia yang memiliki kompetensi tinggi untuk dapat berkontribusi dan berkompetisi dalam rangka memperjuangkan pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah menjadi lebih maju dan lebih berkualitas.
"Di era sekarang itu ada dua hal yang perlu dimiliki yaitu pertama soft skill dan hard skill. Pengetahuan kita adalah hard skill, tapi yang paling menentukan keberhasilan kita adalah soft skill," tutup Prof Amar.
Bagikan: