Gowa (Pendis) --- Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Muhammad Zain, hari ini resmi melantik Burhanuddin sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, kamis (12/01/2023).
Pelantikan ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor: 041389/B.II/3/2022 tanggal 29 Desember 2022 diangkat dalam jabatan sebagai Guru Ahli Muda pada Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan dalam jabatan tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Hadir sebagai saksi, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid dan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Muh. Tonang. Pelantikan ini juga di hadiri oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Khaeroni dan Kepala Madrasah se-Kota Makassar.
Dalam pengarahannya, Muhammad Zain manyampaikan bahwa Kepala Madrasah itu bagaikan seorang selebriti, yaitu menjadi model yang akan diikuti oleh seluruh civitas akademika madrasah. Oleh karena itu, Kepala Madrasah harus memberikan contoh yang baik bagi guru-guru yang lain.
Zain mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas harus memiliki 3 prinsip; pertama ketulusan, keikhlasan, asalkan kita tulus dalam melaksanakan tugas maka Allah SWT akan menolong kita.
Kedua, kerja keras. Ketulusan harus ditopang dengan kerja keras dan seorang pekerja keras tidak pernah melihat jam kerja. Mereka terus bekerja untuk mewujudkan tujuannya dengan penuh integritas.
“Ketiga adalah Doa. Doa paling makbul adalah doa kedua orang tua kita, setelah itu adalah Doa pasangan kita.” kata Zein.
Selanjutnya Zein mengatakan, “Sebagai Kepala Madrasah harus diingat. Ada 2 hal yang menjadi tantangan dalam dunia pendidikan dan harus diselesaikan di seluruh Indonesia. Yaitu adanya disparitas kualitas dan konektivitas antara madrasah yang ada di pulau jawa dan luar pulau jawa”
“Jabatan itu adalah sebuah amanah. Jabatan bisa memuliakan sekaligus juga bisa menghinakan. Karena itu harus bisa mengemban tugas dengan penuh amanah” pungkasnya.
Bagikan: