Kediri (Pendis) – Siswa MAN 2 Kota Kediri meraih golden tiket di Kampus Universitas Airlangga. Alyssa Salsabila Putri Handika dan Chandra Nur Iman Ardiyan berhasil bersaing dengan siswa terbaik dari sekolah lain untuk menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran.
Tangis Alyssa Salsabila Putri Handika pecah. Siswi MAN 2 Kota Kediri itu tak kuasa membendung haru bercampur bahagia ketika namanya disebut sebagai salah satu penerima golden tiket seleksi perguruan tinggi yang diselenggarakan kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Air matanya pun seketika menetes deras di pelukan hangat sang ibu yang mendampinginya saat detik-detik mendebarkan itu.
Alyssa memastikan sebagai calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga. Kampus dan jurusan yang memang dia cita-citakan sebelumnya. Hal itu Alyssa dapati usai dirinya lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang berlangsung, Senin (28/3) lalu. Yang lebih membanggakan lagi, Alyssa bukanlah satu-satunya lulusan MAN 2 Kota Kediri yang meraih golden tiket. Pun demikian kawan seperjuangannya, yakni Chandra Nur Iman Ardiyan.
Keduanya lolos masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga lewat golden tiket. Keduannya berhasil mengantongi tiket istimewa tersebut, dan selangkah lagi menjadi bagian dari kampus paling favorit di Kota Pahlawan Surabaya itu. Keduanya mengaku sempat tak menyangka bakal lolos seleksi di fakultas dan kampus yang sama. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan, golden tiket jalur undangan atau SNBP hanya diterima satu siswa per sekolah. Bahkan tahun ini kuota golden tiket fakultas kedokteran Unair sangat terbatas. Yaitu 7 tiket saja. Tak sedikit siswa lain harus legowo mengikhlaskan.
“Nah, Setelah Chandra diterima, saat itu saya sempat merasa pupus harapan. Ibu menguatkan saya untuk ikhlas. Jelang beberapa menit ternyata panitia menyebut nama saya. Alhamdulillah,” kenang Alyssa yang menceritakan perasaannya di ruang Kepala Madrasah, Nursalim kemarin. Pengumuman seleksi digelar online via zoom meeting. Dihadiri Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih. Di kesempatan tersebut, rektor memberikan beberapa arahan dan memaparkan poin-poin penilaian kepada 103 peserta nominasi penerima golden tiket. Dari total awal 796 pendaftar.
Tak mudah bagi Alyssa dan Chandra masuk nominasi. Sejumlah langkah terjal harus mereka lalui. Salah satunya adalah menjuarai olimpiade kedokteran paling bergengsi Medical Science and Aplication Competition (Medspin) 2022 yang dihelat Fakultas Kedokteran Unair. Kemudian, mereka juga diwajibkan melampirkan sejumlah sertifikat prestasi bergengsi tingkat nasional dan internasional. “Peluang terbuka lebar karena kami juara 1 Medspin. Selain itu beberapa indikator lain seperti berpartisipasi Airlangga Education Expo (AEE) hingga reputasi dan posisi ranking sekolah jadi pertimbangan kampus,” urai putri dari pemilik klinik Salsabila Medika itu.
Pengalaman serupa juga dialami Chandra. Bahkan, remaja berkaca mata itu bercerita tatkala harus membagi konsentrasi. Karena saat pengumuman nominasi golden tiket, Chandra sedang menjalankan misi pelatihan nasional Kompetisi Sains Nasional (Pelatnas KSN) di Bandung. Guna memuluskan langkahnya mewakili Indonesia di ajang olimpiade kimia Internasional yang rencananya akan digelar tahun ini. Chandra sebelumnya adalah peraih medali perak KSN bidang Kimia. “Saya terpaksa harus membuka dua laman zoom meeting secara bersamaan,” kenang putra seorang PNS yang bekerja di Polresta Kediri ini.
Selaras dengan capaian siswa didiknya, Kepala MAN 2 Kota Kediri Nursalim mengaku sangat beryukur. Karena tahun ini madrasah yang dia nahkodai telah mencapai tahun emas. Sejarahpun tercipta. Berbagai prestasi bergengsi berhasil diraih satu per satu. Mengoleksi lebih dari 130 prestasi. Meliputi Medali emas OSN, KSM, juara 1 Robotik UGM dan ITS juga internasional. Kemudian juara 1 MYRES hingga olimpiade kedokteran paling bergengsi Medspin Unair 2022 dan prestasi bergengsi lainnya. Capaian tersebut juga mempengaruhi siswa tembus ke berbagai kampus PTN bergengsi. Menduduki peringkat 151 terbaik nasional dan 14 regional Top 1000 LTMPT 2022.
“Adalah sebuah kewajiban bagi kami selaku guru mengantar siswa mencapai prestasi tebaiknya. Potensi dan ikhtiar mereka sejatinya yang mengantarkan siswa ke gerbang kesuksesan. Satu etape telah mereka lalui. Terus semangat dan berusaha melangkah ke etape berikutnya,” ungkapnya. (ery)
Bagikan: