Kayuagung (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mencanangkan Madrasah Penggerak Moderasi Beragama. Sumatera Selatan merupakan provinsi pertama yang melakukan ini.
Demikian disampaikan Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain saat melakukan pencangan Madrasah Penggerak Moderasi Beragama bersama Kepala Kantor Kemenag Sumsel, Kabid Penmad, dan seluruh Kepala MIN, MTsN, MAN se-Sumatera Selatan di Auditorium MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (OKI).
Pencanangan Madrasah Penggerak Moderasi Beragama ini merupakan desiminasi dari PMA Nomor 18 Tahun 2020 yang juga upaya Provinsi Sumatera Selatan untuk menanamkan ideologi moderat bagi guru dan peserta didik.
Zain menyampaikan pentingnya penguatan moderasi beragama bagi guru di madrasah. Beliau menginginkan agar guru menjadi role model sikap moderat dan dapat mengintegrasikannya dalam proses pendidikan.
“Guru madrasah haruslah MODIS, Moderat dan Inspiratif. Moderat dalam bersikap terhadap perbedaan dan apa yang ia tampilkan moderat itu menjadi inspirasi bagi peserta didik dan masyarakat,” tegas Zain di Kayuagung, Sabtu (28/05/2022).
“Dengan demikian, maka akan terciptalah kerukunan antar dan intra umat beragama,” sambungnya.
Dalam paparannya, Zain mengapresiasi Kanwil Kemenag Sumsel beserta seluruh pihak yang telah menyelenggarakan pencanangan bersama madrasah penggerak moderasi beragama se-Sumsel.
“Luar biasa, saya ucapkan selamat dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah sukses mengemas kegiatan penguatan dan pencangan moderasi beragama ini,” paparnya.
Zain berharap MAN IC OKI bisa menjadi pelopor sekaligus motivator bagi madrasah lain sebagai Madrasah Penggerak Moderasi Beragama di Sumsel.
“Saya berharap MAN IC OKI mengomandoi kegiatan Madrasah Penggerak Moderasi Beragama di Sumsel,” harapnya.
Senada dengan Direktur, Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan juga berharap dengan dicanangkannya madrasah penggerak moderasi beragama ini, madrasah di Sumsel dapat menggaungkan pentingnya moderasi beragama di tengah-tengah keragaman.
“Membangun gedung adalah mudah, asal kelihatan fisiknya maka jadilah gedung. Tetapi membangun ideologi cukup sulit, untuk itu kesulitan yang ada harusnya dalam dislesaikan oleh madrasah,” tegas Irwan.
“Saya yakin dan optimis, madrasah di Sumsel mampu menjadi penggerak moderasi beragama.” lanjutnya.
Ketua pelaksana Madrasah Penggerak Moderasi Beragama, Kiagus Faisal yang juga kepala MAN Insan Cendekia OKI melaporkan kegiatan ini merupakan Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama bagi guru dan peserta didik MAN IC OKI. Kegiatan dilaksanakan pada 28—31 Mei 2022.
“Sesuai dengan misi MAN IC OKI, yaitu menjadi model atau percontohan bagi madrasah lain, maka MAN IC OKI mengajak kepada seluruh madrasah di sekitarnya untuk melakukan penguatan moderasi beragama,” terangnya.
“Pemikiran ini ternyata sama dengan apa yang diprogramkan oleh Kakanwil melalui Bidang Penmad, maka Bapak Kabid Penmad terus mendorong pencanganan ini dilakukan,” pungkasya.
Turut hadir dalam pencanganan tersebut, Kepala Kantor Kemenag OKI, Sub-koordinator pada Penmad Kanwil Kemenag Sumsel, Kepala Madrasah se-Sumsel, Guru dan peserta didik MAN Insan Cendekia OKI. Pencanangan dilakukan dengan penandatanganan lembaran besar berisi komitmen bersama “Madrasah Penggerak Moderasi Beragama di Sumatera Selatan”.
Bagikan: