Jembrana (Pendis) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jembrana telah meluncurkan Sistem Kredit Semester (SKS) pada Jum'at (29/09/2023).
SKS ini menjadi bagian penting dalam kurikulum tingkat kelas X semester genap yang memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengatur tingkat keterlibatan mereka dalam pembelajaran setiap semester. Tentunya, hal ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mendorong kemandirian belajar.
Peluncuran SKS ini dilaksanaan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Modul Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) MAN 1 Jembrana.
Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Suwardi saat memaparkan materi pada bimtek ini menyoroti pentingnya pemahaman bahwa dalam setiap kelas, terdapat tiga kelompok berbeda dalam hal kecepatan belajar: kelompok lambat, sedang, dan cepat.
Dalam upaya mewujudkan Madrasah Unggul, Suwardi menegaskan melalui Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kementerian Agama telah mengembangkan beragam jenis Madrasah, seperti Madrasah Akademik, MA Program Keagamaan, MA Kejuruan, MA Plus Keterampilan, dan Madrasah Riset.
"Sistem SKS sangat cocok untuk siswa dalam konteks pembelajaran yang beragam ini," ujar Suwardi di Jembarana pada Jum'at (29/03/2023).
Menurutnya, sistem SKS ini memungkinkan penyesuaian berdasarkan bakat dan potensi individu, bukan hanya mengukur siswa berdasarkan satu aspek saja.
Beliau menekankan pentingnya memahami esensi dari Kurikulum Merdeka, yang menekankan kebebasan bagi guru dan siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Layanan pendidikan harus disesuaikan dengan bakat dan minat siswa, dan para guru diharapkan menjadi guru yang merdeka, bahagia, dan dapat menginspirasi peserta didik mereka.
Sofar Sholahudin Bisri, sebagai narasumber kedua dalam penyusunan modul UKBM SKS memberikan panduan kepada guru-guru dalam menyusun Modul UKBM. Beliau mengajarkan cara mudah memanfaatkan chatGPT untuk memudahkan guru dalam administrasi.
"Proses penyusunan ini harus menekankan kreativitas dan inovasi guru agar peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan efektif," imbau Sofar.
"Modul-modul harus sesuai dengan enam kompetensi yang ada dalam taksonomi Bloom," sambungnya.
Kepala MAN 1 Jembrana, Agus Subagya menjelaskan bahwa SKS merupakan terobosan yang sangat berbeda dari sistem pendidikan paket. SKS memberikan fleksibilitas tinggi, memungkinkan siswa untuk menyesuaikan cara mereka belajar sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat individu.
Pelaksanaan SKS di MAN 1 Jembrana, merupakan yang pertama kali di wilayah Kabupaten Jembrana, telah menghadapi sejumlah tantangan. Namun, semangat baru ini diharapkan akan membawa kesuksesan baru, menjadikan MAN 1 Jembrana semakin bersinar dalam dunia pendidikan.
Tags:
MadrasahBagikan: