Blitar (Pendis)--Mencermati perkembangan mutu pendidikan di Indonesia selalu menarik diperbincangkan. Problematika pendidikan di tanah air utamanya terletak pada budaya literasi yang masih lemah. Menurut penilaian PISA ( program interntional of student assament ) Indonesia bertengger di urutan 70 an dari 76 negara. Artinya mutu pendidikan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain. Hasil AKM dan AKMI juga belum begitu menggembirakan. Memperhatikan kondisi ini patut menjadi keprihatinan kita semua bahwa mutu pendidikan kita masih harus terus ditingkatkan.
Terlepas dari hasil AKG 2020 ( assasment kompetensi guru) dan hasil AKM maupun AKMI 2021,2022, faktanya budaya literasi membaca dan menulis masih rendah.Belum begitu banyak partisipasi maupun prestasi yang dicapai di berbagai event / kompetisi di bidang literasi dari Madrasah / RA khususnya di Kota Blitar. Fenomena atas kondisi ini menjadi bahan kajian melakukan analisa mencari solusi bagaimana strategi untuk merangsang gairah budaya literasi menulis agar bisa tumbuh dan meningkat. Salah satu upayanya adalah dimulai dengan memberikan pembinaan kepada pendidik/gurunya terlebih dahulu. Pendidik menjadi kunci terpenting karena ia salah satu sumber belajar yang menjadi aktor utama dalam proses kegiatan belajar mengajar yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik. Slogan guru digugu dan ditiru memiliki makna yang dalam, bahwa sosok seorang guru idealnya bisa dipercaya dan ditiru, guru sebagai tauladan dan isnpirasi bagi murid-muridnya. Bagaimana seorang murid bisa meningkat kompetensi literasinya jika gurunya tidak melakukan/memberi contoh terlebih dahulu?
Merujuk pada PP No. 19/2005, terdapat delapan standar pendidikan nasional yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ), dimana salah satunya adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Regulasi ini menjadi dasar yang kuat bagi Kantor Kementerian Agama Kota Blitar melakukan inovasi kegiatan yang berkualitas. Kegiatan ini sebagai salah satu strategi sekaligus best practice dalam upaya peningkatan mutu pendidikan sebagaimana konsep mutu dalam teori trilogi Juran. Joseph M.Juran memiliki konsep mutu yang dikenal dengan trilogy Juran (1986), yakni quality planning, quality control dan quality improvement.
Seksi Pendidikan Madrasah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dibidang literasi melalui pembinaan cara menulis artikel. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan keilmuan khususnya cara menulis artikel yang baik, benar dan terstandar. Dimulai dari cara membuat judul yang ilmiah,menarik,serta bagaimana menyusun kalimat pendahuluan, isi/pembahasan dan kesimpulan. Dengan bekal keilmuan yang dimiliki diharapkan mampu mendorong semangat para peserta kegiatan untuk menghasilkan karya. Semakin banyak karya yang dibuat menunjukkan indikasi “gairah” budaya literasi menulis meningkat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin,22 Mei 2023 dimulai jam 08.00 WIB samapai 13.30 WIB bertempat di gedung aula Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Kota Blitar. Peserta kegiatan berjumlah 62 orang merupakan perwakilan Guru/Tenaga Kependidikan dari 38 lembaga mulai jenjang RA sampai MA sekota Blitar. Narasumber kegiatan Indah Iriani,M.Pd , seorang sejarawan,budayawan, serta aktvis dalam menulis artikel dan pegiat literasi.Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Blitar,H.Fandi,S.Ag.,M.H.I sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan budaya literasi di Kota Blitar khususnya di lingkungan RA dan madrasah. Hadir pula seluruh pengawas RA dan madrasah turut memberikan support.Semoga bermanfaat.(H.M. Kanzul Farhon)
Tags:
madrasahBagikan: