Banjarmasin (Pendis) – Semangat para peserta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat provinsi Kalimantan Selatan sudah terlihat dari pukul 7.00 WITA. Para peserta dan pendamping berduyun-duyun memasuki lokasi pembukaan KSM Kalsel yang diselenggarakan di MAN 2 Kota Banjarmasin. Pun dengan para petugas upacara pembukaan pada Sabtu pagi, 10 September 2022. Termasuk siswa-siswi ekstrakulikuler Pencak Silat yang akan menampilkan seni bela diri mereka.
Pembina ekstrakulikuler pencak silat, Yulia Eka mengatakan bahwa persiapan dimulai dengan melakukan seleksi siswa/i yang tergabung dalam ekstrakurikuler Silat PSHT MAN 2 Kota Banjarmasin untuk tampil dalam pembukaan KSM kemudian dilanjutkan dengan latihan bersama.
“Meskipun waktu persiapan yang cukup sempit, tapi Alhamdulillah anak-anak sangat antusias dan karena latihan rutin di madrasah, dapat memberikan penampilan terbaik mereka” kata Yulia.
Penampilan pagi itu menyertakan siswa-siswi sabuk putih atau pesilat tingkat tertinggi, dan siswa-siswi sabuk merah muda atau pesilat yang sudah lolos ujian kenaikan tingkat dari sabuk hitam atau tingkat awal. Husnul, salah satu penyandang sabuk merah muda mengaku sedikit gugup akan penampilan pertamanya itu. Akan tetapi dengan latihan yang intensif dan dukungan kawannya yang lain, ia berhasil tampil dengan sempurna.
Abdul Hadi, kepala madrasah MAN 2 Kota Banjarmasin lah yang menginisiasi penampilan pencak silat. Beliau menuturkan bahwa diperlukannya pemantik semangat untuk berkompetisi yang juga sekaligus sebagai penampilan yang menyenangkan. Para hadirin yang menyaksikan juga menyambut dengan antusias pertunjukkan seni bela diri ini. Eksklamasi penonton setiap ada gerakan yang terlihat rumit akan riuh disertai dengan tepuk tangan yang meriah.
Filosofi gerakan silat seni tunggal dan bela diri yang ditampilkan oleh siswa-siswi MAN 2 Kota Banjarmasin adalah pencak silat yang merupakan gabungan antara spiritual, olahraga dan kesenian. Salah satu gerakannya yaitu sikap pasang, dengan tangan terbuka (tidak mengepal).
“Filosofinya yaitu olahraga ini bukanlah bela diri untuk berkelahi atau memukul orang, melainkan untuk memperagakan hindaran, tangkap lalu dikunci tanpa harus menyakiti” tutup Yulia.
Bagikan: